Analisis terhadap eksistensi urf tijari dalam fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

Choiriyah, Himatun (2019) Analisis terhadap eksistensi urf tijari dalam fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_1502036007_Lengkap]
Preview
Text (Skripsi_1502036007_Lengkap)
1502036007.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama’ Indonesia telah mengeluarkan 125 fatwa dalam bidang ekonomi syariah. Namun keputusan fatwa DSN-MUI memiliki kesan mensyariahkan transaksi yang dilakukan oleh ekonomi konvensional. Praktek-praktek konvensional yang telah biasa dilakukan masyarak banyak dijustifikasi oleh fatwa DSN-MUI yang kemudian menjadi praktek dalam industri keuangan syariah. Praktek-praktek konvensional tersebut diakui sebagai tradisi atau ‘urf tijari, hal ini sangat berpengaruh pada keuntungan dan perkembangan jasa industri keuangan syariah. kebiasaan masyarakat menggunakan transaksi konvensional membuat masyarakat menilai bahwa ekonomi syariah sama dengan ekonomi konvensional dan hanya berbeda dalam hal istilah hal tersebut menimbulkan kesan bahwa fatwa DSN-MUI hanya mensyariahkan produk konvensional. Hal tersebut perlu diteliti lebih lanjut mengenai bagaimana kebiasaan kemudian diakui sebagai ‘urf tijari serta bagaimana relevansi antara Fatwa DSN-MUI dan ‘urf tijari.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan studi pustaka (library research) dengan mengkaji lebih lanjut mengenai ‘urf dalam literatur buku serta keputusan fatwa DSN-MUI.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan DSN-MUI dalam menentukan sebuah kebiasaan sebagai ‘urf tijari dengan melihat penggunaan transaksi konvensional yang hampir digunakan oleh sebagian besar lembaga ekonomi konvensional dengan regulasi yang sudah ditetapkan serta unsur kebutuhan masyarakat yang tidak dapat dihindari disebabkan kebiasan transaksi yang telah dilakukan. ‘Urf tijari shahih merupakan ‘urf yang diperbolehkan oleh DSN-MUI dalam kegiatan bertransaksi. Relevansi ‘Urf tijari dalam fatwa DSN-MUI sangat terlihat dari keputusan DSN-MUI yang berupa fatwa, seperti dalam fatwa mengenai uang muka, jaminan berupa bukti kepemilikan dan penundaan penyerahan objek jual yang dijustifikasi dari praktek-praktek konvensional. Ketiga hal tersebut merupakan contoh dari kebiasaan-kebiasaan transaksi yang menjadi pertimbangan fatwa sebagai ‘urf tijari shahih. Sedangkan ‘urf tijari fasid tetap tidak diperbolehkan karena bertentangan dengan prinsip syariah seperti denda dalam ekonomi konvensional dan transaksi-transaksi dalam jual-beli uang selain transaksi spot. Kesan mensyariahkan transaksi konvensional merupakan hal yang wajar terjadi karena kebanyakan fatwa DSN-MUI merupakan justifikasi dari praktek-praktek konvensional. Namun transaksi konvensional yang dijustifikasi oleh ekonomi syariah tentunya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Fatwa Dewan Syari'ah Nasional-MUI ; ‘Urf tijari
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Muhammad Khozin
Date Deposited: 27 Feb 2020 07:18
Last Modified: 27 Feb 2020 07:18
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10743

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics