Berpikir dengan "jantung": studi terhadap relasi ‘aql dan qalb dalam al-Quran

Makhrus, Makhrus (2009) Berpikir dengan "jantung": studi terhadap relasi ‘aql dan qalb dalam al-Quran. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of NIM_4103083_Skripsi_Lengkap]
Preview
Text (NIM_4103083_Skripsi_Lengkap)
4103083_Full Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kebanyakan masyarakat menyangka akal manusia berada di dalam strukrur otak. Pandangan seperti ini dinilai banyak kalangan sebagai kebenaran yang tidak bisa ditolak. Padahal, sebenarnya masih banyak misteri tentang akal yang belum terungkap. Semakin diteliti semakin banyak pula memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru. Konsep yang demikian berbeda dengan zhāhir ayat-ayat al-Quran yang menyatakan, ‘aql adalah fungsi dari qalb (jantung). Kenyataan ini membuat beberapa kalangan mencoba untuk membuktikan secara ilmiah kebenaran pernyataan al-Quran tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terkait hubungan ‘aql dan qalb, dan kebenaran fungsi qalb sebagai organ yang mempunyai fungsi ta’aqqul dalam al-Quran
Dalam penelitian ini, dibahas kaitan ‘aql dan qalb dalam al-Quran, yang secara umum mempunyai konsep berbeda dengan mainstream yang berkembang dalam bidang-bidang keilmuan modern saat ini. Untuk mencapai hasil yang valid dan dapat diterima semua kalangan, maka dilakukan pendekatan dengan bermacam metode penafsiran yang ada. Akan tetapi agar penelitian ini dapat berjalan secara sistematis maka dipakai pendekatan maudhū’iy sebagai metode yang utama. Selain itu, sebagai penguat juga akan dipakai pendekatan integral holistik, menggabungkan metode ilmu-ilmu Islam dan ilmu-ilmu umum. Karena, problema yang menimpa bidang keilmuan agama sekarang adalah, dianggap tidak ilmiahnya keilmuan tersebut sehingga sulit diterima masyarakat umum.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata dalam al-Quran, organ yang mempunyai potensi berpikir adalah jantung (qalb), bukan otak (dimāgh). Hubungan antara ‘aql dan qalb adalah searah, dimana ‘aql adalah aktitas dari substansi qalb. Kata Qalb dalam al-Quran adalah haqīqiy yang tidak bisa di-ta’wīl, berbeda dengan beberapa kalangan yang menyangka, qalb dalam al-Quran adalah majāz, atau perlu di-ta’wīl-kan. Sungguhpun pernyataan al-Quran tersebut adalah haqīqiy lughāwiy, namun kesimpulan demikian didukung oleh beberapa penelitian ilmiah, yang diantaranya dilakukan oleh Dr. Gohar Mushtaq. Hal tersebut juga sesuai dengan konsep ‘aql dalam dunia sufi yang salah satunya dikembangkan oleh al-Ghazāliy

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Akal; Tafsil Alquran; Berfikir;
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Ahlis Ahwan
Date Deposited: 02 Jul 2020 07:09
Last Modified: 02 Jul 2020 07:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11426

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics