Ahimsa Mahatma Gandhi dalam hubungan toleransi beragama di Indonesia

Taufan, Kholil (2009) Ahimsa Mahatma Gandhi dalam hubungan toleransi beragama di Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi 4101096 Kholil Taufan]
Preview
Text (Skripsi 4101096 Kholil Taufan)
4101096_Kholil_Taufan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (997kB) | Preview

Abstract

Dalam sejarah hubungan antar umat beragama, ada seorang tokoh yang patut kita kaji lebih dalam. Tokoh itu adalah Mahatma Gandhi. Dia menggagas gerakan yang disebut Ahimsa atau gerakan tanpa kekerasan. Dengan konsep gerakan ini, Mahatma Gandhi ingin membangun diri tanpa merugikan atau mengganggu komunitas lain.
Dua prinsip yang menganjurkan manusia untuk tidak melakukan kekerasan adalah perdamaian dan kasih sayang. Seharusnya bisa hidup damai dengan dirinya dan dengan dunia di luar dirinya, serta menunjukkan belas kasih kepada seluruh umat manusia dengan memperlakukannya seperti saudaranya sendiri. Oleh karena itu, ketundukan dan kedamaian adalah dua prinsip yang dapat menuntun orang untuk tidak berbuat kekerasan, yang pertama dengan cara menyatakan patuh kepada Tuhan dan kedua dengan menghormati orang lain yang dapat menimbulkan rasa persaudaraan universal, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Ahimsa Mahatma Gandhi dalam Hubungan Toleransi Beragama di Indonesia”.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah; (1) bagaimana pandangan Mahatma Gandhi tentang Ahimsa (nir-kekerasan); (2) bagaimana relevansi pemikiran Mahatma Gandhi tentang Ahimsa dengan realitas toleransi beragama Indonesia pada saat ini; (3) seberapa jauh ajaran Ahimsa dalam mempengaruhi toleransi beragama di Indonesia.
Penelitian ini berjenis penelitian intelektual biografis dengan dua pendekatan, yaitu fenomenologi dan sosio historis. Data dikumpulkan melalui library research. Adapun metode-metode yang dipakai dalam menganalisis data adalah sebagai berikut; (1) Deskriptif analisis. Metode ini digunakan untuk mendeskriptifkan dan sekaligus menganalisis pemikiran-pemikiran Mahatma Gandhi; (2) Content Analysis, yaitu suatu metode untuk mengungkapkan isi pemikiran tokoh yang diteliti (3) Metode historis. Dalam pemikiran ini akan diungkapkan pemikiran Mahatma Gandhi ditinjau dari segi sejarahnya, sesuai dengan realitas atau tidak.
Dari hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan. Pertama, pandangan Mahatma Gandhi tentang Ahimsa (anti kekerasan) merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan kemerdekaan individu tanpa menggunakan kekerasan.Kedua, konsep Ahimsa Mahatma Gandhi sangat relevan dengan realitas toleransi beragama di Indonesia. Ahimsa bisa menjadi formula atau landasan untuk membangun ulang kehidupan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Ketiga, ajaran Ahimsa atau anti kekerasan bisa mempengaruhi kehidupan toleransi beragama di Indonesia. Ahimsa memperjuangkan hak-hak individu dan golongan tidak dengan menggunakan cara-cara kekerasan tetapi dengan mengedepankan rasa kemanusiaan dan kasih sayang semua itu tidak ada tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab semua warga negara Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ahimsa; Mahatma Gandhi; Toleransi beragama
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 201 Religious mythology, general classes of religion, interreligious relations and attitudes, social theology
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 294 Religions of Indic origin > 294.5 Hinduism / Hindu
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76234 - Studi Agama-agama
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 03 Sep 2020 03:43
Last Modified: 03 Sep 2020 03:43
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11629

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics