Analisis pendapat Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat untuk sesuatu yang tidak tertentu tanpa qabul

Muamar, Muamar (2008) Analisis pendapat Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat untuk sesuatu yang tidak tertentu tanpa qabul. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_2103064_Muamar]
Preview
Text (Skripsi_2103064_Muamar)
2103064_MUAMAR.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Yang menjadi masalah adalah apa latar belakang pendapat Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat untuk sesuatu yang tidak tertentu tanpa qabul? Bagaimana istinbat hukum Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat untuk sesuatu yang tidak tertentu tanpa qabul?
Dalam menyusun skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dalam hal ini tidak menggunakan perhitungan angka-angka statistik. Adapun data primernya yaitu karya Sayyid Sabiq yang berjudul: Fiqh al-Sunnah. Sedangkan data sekundernya yaitu literatur lainnya yang mendukung dan relevan dengan judul di atas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik library research (penelitian kepustakaan). Pemilihan kepustakaan diseleksi sedemikian rupa dengan mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas dari kemampuan pengarangnya. Untuk itu digunakan deskriptif analisis yakni menggambarkan dan menganalisis pemikiran Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat tidak tertentu tanpa qabul. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, penulis akan menggunakan metode metode hermeneutic yaitu menjelaskan isi sebuah teks keagamaan kepada masyarakat yang hidup dalam tempat dan kurun waktu yang jauh berbeda dari si empunya, metode deskriptif analitis yaitu cara penulisan dengan mengutamakan pengamatan terhadap gejala, peristiwa dan kondisi aktual di masa sekarang. Dalam hal ini hendak diuraikan pemikiran Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat untuk sesuatu yang tidak tertentu tanpa qabul, dan metode historis yaitu sebuah proses yang meliputi pengumpulan dan penafsiran gejala, peristiwa ataupun gagasan yang timbul di masa lampau, untuk menemukan generalisasi yang berguna dalam usaha untuk memahami kenyataan-kenyataan sejarah. Aplikasi metode ini dengan menyelidiki secara kritis latar belakang socio-kultural pemikiran Sayyid Sabiq tentang syarat sahnya wasiat untuk sesuatu yang tidak tertentu tanpa qabul
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menurut Sayyid Sabiq, rukun wasiat adalah ijab dari orang yang mewasiatkan. Apabila wasiat itu tidak tertentu, seperti untuk masjid, tempat pengungsian, sekolah, atau rumah sakit, maka ia tidak memerlukan qabul; akan tetapi cukup dengan ijab saja, sebab dalam keadaan yang demikian wasiat itu menjadi shadaqah. Istinbat hukum Sayyid Sabiq adalah qiyas, yaitu meng-qiyaskan wasiat tidak tertentu dengan sadaqah yang tidak memerlukan qabul. Wasiat tidak tertentu hanya memerlukan ijab.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Wasiat; Ijab qabul; Sayyid Sabiq
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 11 Nov 2020 04:27
Last Modified: 11 Nov 2020 04:27
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11731

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics