Studi analisis pendapat Abu Hanifah tentang kebolehan menerima harta waris dari muwaris murtad

Rahman, Arif (2008) Studi analisis pendapat Abu Hanifah tentang kebolehan menerima harta waris dari muwaris murtad. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_2103160_Arif_Rahman]
Preview
Text (Skripsi_2103160_Arif_Rahman)
2103160_ARIF_RAHMAN.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Di dalam hukum Islam salah satu penghalang mendapat warisan adalah beda agama (orang kafir dengan orang Islam). Namun dalam persoalan menerima harta waris dari muwaris murtad, terjadi perbedaan pendapat. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa orang Islam dapat mewarisi harta waris dari muwaris murtad. Adapun judul Skripsi yang penulis angkat adalah Studi Analisis Pendapat Abu Hanifah Tentang Kebolehan Menerima Harta Waris Dari Muwaris Murtad, yang terdapat dalam kitab “Radd Al-Mukhtar” karya Ibnu Abidin.

Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Mengapa Abu Hanifah Berpendapat tentang kebolehan menerima harta waris dari muwaris murtad dan Bagaimana metode istimbath hukumnya ? (2) Bagaimana relevansinya pendapat Abu Hanifah dengan pembagian warisan dalam masyarakat ?

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan metode pengumpulan data berupa data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data yang memuat tentang informasi dari permasalahan tersebut, dan menggunakan metode dokumentasi dalam memperoleh data. Setelah data terkumpul, maka penulis berusaha menjelaskan semua obyek permasalahan dengan sistematis serta memberikan analisis secara cermat dan tepat terhadap objek kajian tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Menurut Imam Abu Hanifah orang Islam bisa menerima harta waris dari muwaris murtad, apabila orang murtadnya laki-laki maka harta bendanya yang didapat dikala Islamnya dapat diwarisi oleh ahliwarisnya yang Islam, apabila orang murtadnya perempuan semua harta benda dapat diwarisi ahli warisnya yang Islam. Abu Hanifah mengkiaskan tentang hal itu adalah bahwa kerabat orang yang murtad itu lebih utama dari pada kaum muslimin karena mereka mendapat warisan dengan dua sebab yaitu keislaman dan kekerabatan. Kemudian istimbath hukum yang digunakan Imam Abu Hanifah dalam pendapatnya adalah ayat al-Qur’an dan Atsar (Fatwa Sahabat) yang terdapat dalam surat al-Anfal ayat 75, dan surat al-Ahzab ayat 6. Menurut ayat ini hubungan kerabat atau hubungan nasab itu lebih berhak mendapat warisan dari pada orang mu’min. Dan Fatwa Sahabat yang isinya bahwa Abu Bakar menyuruh membagikan harta orang murtad kepada ahli warisnya yang muslim.

Namun penulis tidak setuju dengan pendapat Imam Abu Hanifah, karena salah satu syarat mendapat warisan adalah adanya hubungan agama atau seagama, di dalam Hadis Rasullullah SAW dijelaskan bahwa: “Orang muslim tidak bisa mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak bisa mewarisi orang muslim”, dari hadits itu jelas bahwa beda agama menjadi penghalang mewarisi. Kemudian menurut penulis harta orang murtad itu tidak bisa dipilah-pilah, baik harta laki-laki atau perempuan murtad itu sama saja tidak bisa dimiliki oleh ahli warrisnya yang Islam, karena di dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang mukmin, yang terdapat dalam surat al-Nisaa’ ayat 141. Maka ahli waris yang Islam tidak mendapat warisan. Harta tersebut ditahan semata-mata supaya dia kembali lagi kepada Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Harta waris; Muwaris; Murtad; Abu Hanifah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 18 Nov 2020 07:45
Last Modified: 18 Nov 2020 07:45
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11749

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics