Peran ZIS BMT Marhamah dalam Pemberdayaan Ekonomi Dhu’afa

Nisa’, Aynun (2013) Peran ZIS BMT Marhamah dalam Pemberdayaan Ekonomi Dhu’afa. Diploma thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 102503011_coverdll.pdf]
Preview
Text
102503011_coverdll.pdf - Supplemental Material

Download (259kB) | Preview
[thumbnail of 102503011_bab1.pdf]
Preview
Text
102503011_bab1.pdf - Accepted Version

Download (31kB) | Preview
[thumbnail of 102503011_bab2.pdf]
Preview
Text
102503011_bab2.pdf - Accepted Version

Download (57kB) | Preview
[thumbnail of 102503011_bab3.pdf]
Preview
Text
102503011_bab3.pdf - Accepted Version

Download (119kB) | Preview
[thumbnail of 102503011_bab4.pdf]
Preview
Text
102503011_bab4.pdf - Accepted Version

Download (11kB) | Preview
[thumbnail of 102503011_bibliografi.pdf]
Preview
Text
102503011_bibliografi.pdf - Bibliography

Download (64kB) | Preview

Abstract

Lembaga keuangan mikro syari’ah terbilang mengalami perkembangan paling menonjol selama lima belas tahun terakhir, jika dibandingkan dengan berbagai lembaga keuangan syari’ah lainnya. Lembaga keuangan tersebut lebih dikenal masyarakat dengan sebutan baitul maal wat tamwil (BMT).
Pemberdayaan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dijalankan dengan kesadaran dan partisipasi penuh dari para pihak untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat sebagai sumber daya pembangunan agar mampu mengenali permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan dan menolong diri menuju keadaan yang lebih baik, mampu menggali dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk kepentingan diri dan kelompoknya, serta mampu mengeksistensikan diri secara jelas dengan mendapat manfaat darinya.
Pemberdayaan adalah sebuah ”proses menjadi”, bukan ”proses instan”. Sebagai proses, pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan. Dalam tahap penyadaran, target sasaran yaitu masyarakat miskin diberikan pemahaman bahwa mereka mempunyai hak untuk menjadi berada.
Dalam kata mandiri telah terkandung pengertian ada usaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan usaha sendiri tanpa tergantung pada orang lain. Dalam pemandirian masyarakat miskin hendaknya tidak mengabaikan potensi dan kapasitas yang tersisa dalam diri maupun kelompoknya serta menghindarkan diri dari budaya cepat puas dan
merasa cukup. Dalam pemandirian masyarkat miskin diajak untuk mengembangkan jejaring komunikasi sehingga mereka bisa menambah wawasan dan selalu diingatkan untuk memiliki pikiran yang maju berwawasan jauh ke depan untuk menjangkau kondisi yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Zakat; Infaq; Shadaqah; Baitul Mal Wat Tamwil; Pemberdayaan Ekonomi Dhu’afa
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 61406 - Perbankan Syariah (D3)
Depositing User: Mohammad Kharisun
Date Deposited: 24 Dec 2013 04:55
Last Modified: 24 Dec 2013 04:55
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1221

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics