Epistemologi penafsiran surat Al-Fātiḥah menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Jawāhir Al-Qur’ān

Yusuf, Ahmad (2019) Epistemologi penafsiran surat Al-Fātiḥah menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Jawāhir Al-Qur’ān. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1504026050_AHMAD_YUSUF]
Preview
Text (SKRIPSI_1504026050_AHMAD_YUSUF)
SKRIPSI_1504026050_AHMAD_YUSUF.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Kitab Jawāhir al-Qur’ān adalah kitab tafsir karya Imam Al-Ghazali. Beliau yang selama ini lebih terkenal sebagai filosof dan sufi, beliau pun meresapi dan memakai ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan pola pikir dasar yang selama ini telah dikuasainya bahkan tertanam kuat dalam pikirannya. Di dalam kitab Jawāhir al-Qur’ān ini menjelaskan keyakinan beliau bahwasannya al-Qur’an memiliki makna zhahir dan batin. Fokus penelitian ini adalah mengenai epistemologi penafsiran surat al-Fātiḥah dalam kitab Jawāhir al-Qur’ān yakni membahas sumber penafsiran, bentuk dan metode penafsiran serta validitaas penafsiran Imam al-Ghazali.

Jenis penelitian ini bersifat kajian kepustakaan (Library Research). Dan analisisnya menggunakan metode deskriptif-analitis untuk mengungkap epistemologi penafsiran surat al-Fātiḥah dalam kitab Jawāhir al-Qur’ān.

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama penafsiran surat al-Fātiḥah dalam kitab Jawāhir al-Qur’ān. Kedua, menunjukkan epistemologi penafsiran surat al-Fātiḥah dalam kitab Jawahi>r al-Qur’a>n di antaranya yaitu mengenai sumber-sumber penafsirannya yaitu: al-Qur’an, hadis, ra’yu, isyari. Selanjutnya metode penafsirannya menggunakan metode Ijmali (global). Kemudian untuk validitas penafsiran surat al-Fātiḥah yakni, pertama, tafsir ini sesuai teori koherensi, penafsir dinilai konsisten dalam menafsirkan ayat al-Qur’an yang mengandung makna batin atau yang bermakna sifat. Kata itulah yang kemudian dijelaskan panjang lebar tanpa memperdulikan konteks apa yang dibicarakan ayat. Kedua, diukur dari teori korespondensi, penulis melihat bahwa penafsiran Imam al-Ghazali tidak bisa menerapkan teori ini dalam menafsirkan surat al-Fātiḥah, karena di dalam surat al-Fātiḥah tidak terdapat ayat-ayat kauniyyah, mengingat bahwa teori ini biasa digunakan untuk kebenaran tafsir ilmi. Ketiga, diukur dengan teori pragmatisme, penulis menilai penafsiran al-Fātiḥah ini sangat sesuai untuk diterapkan sehari-hari dan mampu memberi solusi bagi problem dalam kehidupan khususnya dalam hal ibadah kepada Allah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tafsir Al-Qur'an; Epistemologi; Surat Al-Fātiḥah; Imam Al-Ghazali; Kitab Jawāhir Al-Qur’ān
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 03 Mar 2021 02:02
Last Modified: 17 Nov 2021 07:14
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12218

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics