Representasi sabar dalam film "Aisyah biarkan kami bersaudara"

Machbubah, Ana (2019) Representasi sabar dalam film "Aisyah biarkan kami bersaudara". Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_1501026088_Ana Machbubah.pdf]
Preview
Text
Skripsi_1501026088_Ana Machbubah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” merupakan Film garapan
Sutradara Herwin Novianto yang mengambil cerita di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Aisyah seorang gadis asal Jawa Barat ini harus
meninggalkan ibu dan adiknya, untuk mengajar di SD Dusun Derok,
pedalaman Atambua. Aisyah harus menyesuaikan kondisi disana.
Namun, Aisyah tetap sabar dalam mengatasi setiap cobaan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja bentuk sabar dan
bagaimana representasi sabar dalam film “Aisyah: Biarkan Kami
Bersaudara” melalui tanda verbal dan non verbal. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan semiotik Charles Sanders Pierce dengan
Grand Theory, berupa: 1.) Representamen, 2.) Object, 3.) Interpretant.
Hasil penelitian yang terdapat dalam Film “Aisyah Biarkan Kami
Bersaudara berupa dua bentuk sabar yakni Sabar dalam menjalankan
perintah dan ketatan kepada Allah terdapat lima Scene yaitu Scene 28
dan 49 saat bersuci, Scene 33 Aisyah sholat, Scene 54 Aisyah membaca
Al-Qur’an, dan Scene 64 Aisyah puasa dalam kondisi sakit. Bentuk sabar
Selanjutnmya, Sabar a tas berbagai ketentuan dan takdir yang telah
ditetapkan oleh Allah kepadanya tanpa keluh kesah terdapat tujuh Scene
yaitu: Scene. 15 Aisyah menunggu pak Pedro, Scene 30 Aisyah belajar,
Scene 31 Aisyah berjalan 10 KM , Scene 25 Aisyah dibentak Lordis,.
Scene 38 dan 39 Aisyah dihina, Scene 29 Aisyah dan ibu dusun makan,
dan Scene 35 Aisyah mencari Air.
Kemudian Representasi Sabar dalam film Aisyah Biarkan Kami
Bersaudara menunjukkan bahwa realitas Dusun Derok memiliki iklim
panas, kemarau panjang, tanah kapur, geografis Moonson dan belum ada
listrik membuat Aisyah harus Sabar dalam menjalankan perintah dan
ketatan kepada Allah. Sedangkan, kondisi alam yang gersang, belajar
dengan lampu ublik, dituduh dan dibentak, makan seadanya, jalan
berbatu, membuat Aisyah harus Sabar atas berbagai ketentuan dan takdir
yang telah ditetapkan oleh Allah kepadanya tanpa keluh kesah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Representasi sabar; film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara; Komunikasi dan penyiaran Islam
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism > 297.45 Sufi ethics
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70233 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Depositing User: Irna Latifatul Khoiriyyah
Date Deposited: 13 Apr 2021 03:11
Last Modified: 13 Apr 2021 03:11
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12618

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics