Pertemuan matahari dan bulan dalam QS. Al-Qiyamah Ayat 9 perspektif sains dan mufassir

Asrori, Asrori (2020) Pertemuan matahari dan bulan dalam QS. Al-Qiyamah Ayat 9 perspektif sains dan mufassir. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1504026016_ASRORI]
Preview
Text (SKRIPSI_1504026016_ASRORI)
1504026016_Asrori_Full Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (707kB) | Preview

Abstract

Banyak sekali tanda-tanda hari kiamat yang disebutkan dalam al-Qur’ān, salah satunya adalah terdapat dalam QS. Al-Qiyamah ayat 9 “dan matahari dan bulan dikumpulkan” yang tidak seperti halnya waktu gerhana yang berlangsung singkat. Di dalam ayat tersebut dijelaskan, bahwa suatu saat nanti akan terjadi fenomena kiamat yang salah satu tandanya ialah dikumpulkan matahari dan bulan. Tentunya untuk memahami ayat tersebut dibutuhkan dua cara pendekatan yaitu bagaimana pendapat mufassir dalam memahami ayat tersebut, dan menurut penelitian sains mengenai fenomena tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, pertama, bagaimana pertemuan matahari dan bulan menurut sains, dan kedua, bagaimana pertemuan matahari dan bulan menurut mufassir. Penelitian ini jenis penelitian kualitatif dan merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Data dalam penelitian ini diproleh dari beberapa sumber, sumber primernya adalah al-Qur’ān Surah al-Qiyamah ayat 9 dan kitab-kitab Tafsir, sedangan sumber sekundernya adalah buku-buku tentang sains yang berkaitan dengan judul skripsi. Metode analisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif dan komparatif, yaitu mencoba mendiskripsikan arti dari QS. Al-Qiyamah ayat 9. Serta mencari titik temu antara al-Qur’ān dan Sains. Penelitian ini menunjukan mengenai fenomena pertemuan bulan dengan matahari. Menurut sains pertemuan matahari dan bulan disebabkan beberapa faktor dari menjauhnya bulan dari bumi akhibat pasang surut air laut, dan matahari menjadi raksasa merah yang radiusnya sampai Mars akhibat habisnya bahan bakar hidrogen. Menurut sains pristiwa tersebut lumrah di alami semua bintang. Meskipun penemuan sains tidak menampikan kepercayaan agama Islam, hari kiamat pasti akan terjadi dan tidak ada yang tahu kapan hal itu terjadi, hanya Allah yang menentukan dan mengetahui kapan hal itu terjadi. Sedangkan menurut para mufassir dalam kitab tafsir karya mereka yang menjelaskan fenomena tersebut adalah salah satu tanda-tanda kiamat. Yaitu ketika cahaya bulan telah sirna dan tidak kembali lagi, matahari dan bulan dikumpulkan mereka terbit dan terbenam dari arah yang sama. Sehingga mengakibatkan gelap gulitanya dunia ini.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Matahari; Bulan; Surat Qiyamah; Sains; Mufassir
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Ana Afida
Date Deposited: 19 Jun 2021 07:18
Last Modified: 13 Nov 2021 02:31
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13073

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics