Konsep Ihtiyâth Awal Waktu Salat Perspektif Fiqih dan Astronomi

Zulfiah, Zulfiah (2012) Konsep Ihtiyâth Awal Waktu Salat Perspektif Fiqih dan Astronomi. Masters thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Zulfiah_Tesis_Bab1.pdf]
Preview
Text
Zulfiah_Tesis_Bab1.pdf - Submitted Version

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of Zulfiah_Tesis_Bab5.pdf]
Preview
Text
Zulfiah_Tesis_Bab5.pdf - Submitted Version

Download (119kB) | Preview
[thumbnail of Zulfiah_Tesis_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
Zulfiah_Tesis_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (146kB) | Preview
[thumbnail of Zulfiah_Tesis_Bab2.pdf]
Preview
Text
Zulfiah_Tesis_Bab2.pdf - Submitted Version

Download (974kB) | Preview

Abstract

Ihtiyâth suatu langkah pengaman dengan menambah pada waktu Salat
(Untuk Zuhur, Asar, Maghrib, Isya, Subuh serta Imsak dan Dhuha) atau
mengurangkan ( untuk terbit ) waktu, agar waktu Salat tidak mendahului awal
waktu atau melampaui akhir waktu sehingga terhindar dari Salat pada waktuwaktu
yang di makruhkan yaitu pada saat matahari terbit, terbenam dan istiwâ.
Ihtiyâth, dalam astronomi juga semacam koreksi waktu, hanya saja
mendasarkan pada luasan wilayah. Langkah pengaman ini perlu dilakukan
karena adanya beberapa hal, antara lain: (a)Adanya pembulatan-pembulatan
dalam pengambilan data dan penyederhanaan hasil perhitungan sampai satuan
menit (b) Penentuan data Lintang dan bujur tempat suatu kota biasanya diukur
pada suatu titik dipusat kota. Setelah kota itu mengalami perkembangan maka
luas kota akan bertambah dan tidak mustahil daerah yang tadinya pusat kota
akibatnya menjadi pinggiraan kota. Sehingga akibat dari perkembangan ini
maka ujung timur dan ujung barat suatu kota akan mempunyai jarak yang
cukup jauh dari titik penentuan lintang dan bujur kota sebelumnya. Sehingga
apabila hasil perhitungan waktu Salat tidak ditambah Ihtiyâth, berarti hasil
perhitungan tersebut hanya berlaku pada pada titik pusat kota dan daerah
sebelah timurnya saja dan tidak berlaku untuk daerah sebelah baratnya.
Tesis ini meneliti bagaimana konsep Ihtiyâth awal waktu Salat di
tinjau dari segi fiqih dan astronomi. Kemudian mengungkap faktor-faktor yang
mempengaruhi pada penentuan Ihtiyâth dan menganalisis konsep Ihtiyâth awal
waktu Salat secara fiqih dan astronomi serta mengalisis pengaruh elevasi,
lintang dan bujur terhadap penentuan ihtiyâth.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elevasi, lintang dan bujur
sangat mempengaruhi penentuan Ihtiyâth awal waktu Salat. Pengecekan hasil
waktu Salat dalam tesis ini menggunakan rumus-rumus yang ada kemudian di
cocokkan dengan pengamatan langsung di lapangan dengan melihat dan
menghitung kapan matahari terbit, istiwâ dan terbenam sebagai pengujian
perhitungan Ihtiyâth. Kemudian hasil perhitungan waktu Salat yang
menggunakan Ihtiyâth elevasi, lintang dan bujur di bandingkan dengan waktu
Salat yang ada seperti yang ada di Winhisab, Mawaqqit, Jadwal Salat yang
dikeluarkan oleh PTA Sulawesi Tengah dan Kemenag Sulawesi Tengah
hasilnya cukup banyak perbedaan. Ini di sebabkan oleh penempatan dan
perhitungan Ihtiyâth yang berbeda-beda sehingga waktu Salat yang di hasilkan
berbeda pula.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Ihtiyath; Awal Waktu Shalat; Prayer Times
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.38 Rites, prayer
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 04 Nov 2013 07:51
Last Modified: 04 Nov 2013 07:51
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/133

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics