Respon pengurus takmir masjid terhadap status tanah wakaf pascapelebaran bangunan ; studi kasus Masjid Al-Ikhlas kelurahan Kembangarum kecamatan Semarang Barat kota Semarang

Salim, Agus (2020) Respon pengurus takmir masjid terhadap status tanah wakaf pascapelebaran bangunan ; studi kasus Masjid Al-Ikhlas kelurahan Kembangarum kecamatan Semarang Barat kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 1502016010_Agus_Salim] Text (1502016010_Agus_Salim)
1502016010_AGUS SALIM_FULL SKRIPSI - s a l i m p w r.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Sebagian besar bangunan Masjid Al-Ikhlas Kembangarum didirikan di atas tanah wakaf dan sudah disertifikasi berdasarkan prosedur regulasi perwakafan di Indonesia. Sehingga status tanahnya adalah jelas, yaitu tanah wakaf. Setelah beberapa tahun berdiri, untuk menyikapi bertambahnnya jamaah dan kebutuhannya yang semakin meningkat, serta sebagai upaya pengembangan aset wakaf, bangunan Masjid Al-Ikhlas diperlebar melintas di atas sungai, dengan ukuran kurang lebih 20m persegi. Kemudian, pelebaran bangunan tersebut sampai saat ini belum disertifikasi wakaf.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada pencarian respon Pengurus Masjid terkait. Kemudian respon tersebut dikategorikan untuk mencari alasan mengapa pelebaran bangunan Masjid Al-Ikhlas Kembangarum sampai saat ini belum disertifikasi wakaf, sehingga dapat diketahui implikasi yang timbul. Hal ini dilakukan karena melihat banyaknya praktek wakaf yang belum disertifikasi, akhirnya ketika ada sebuah sengketa, akan merugikan harta wakaf yang ada.
Penelitian ini adalah jenis penelitian hukum dengan menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian Normatf-Empiris. Adapun objek penelitian ini adalah Respon Pengurus Takmir Pascapelebaran Bangunan. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu pihak Pengurus Masjid Al-Ikhlas dan data sekunder yaitu diperoleh dari buku-buku, jurnal, maupun artikel-artikel internet. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan reduksi data, sehingga data yang ada bisa lebih terpusat.
Adapun hasil penelitiannya adalah: Pertama, ada beberapa kategorisasi respon yang didapat yakni: Tidak akan terjadi masalah terhadap tanah maupun bangunan; Semua demi kepentingan jemaah; Belum ada pembahasan dan kesepakatan pengurus; dan Anggapan akan umitnya mengurus tanah. Kemudian dari keempat respon, bisa ditarik kesimpulan bahwa Pengurus Takmir Masjid Al- Ikhlas belum mempunyai kemauan untuk mengurus pelebaran aset wakafnya. Kedua, implikasi dari respon“belum mempunyai kemauan untuk mengurus pelebaran aset wakafnya” yakni bila ada kebijakan pemerintah yang memungkinkan merubah tatanan lingkungan sekitar sungai, maka, akan tidak menguntungkan bagi masjid, karena Masjid Al-Ikhlas dibagun di atas sungai yang merupakan milik negara. Selain itu bangunan masjid tersebut belum disertifikasi wakaf.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Wakaf; sertifikasi; masjid
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 11 Nov 2021 02:04
Last Modified: 11 Nov 2021 02:04
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13642

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics