Perempuan dan politik elektoral : studi strategi elektoral Balqis Diab dalam pilkada Kota Pekalongan 2020

Adliima, Handhita Timur (2021) Perempuan dan politik elektoral : studi strategi elektoral Balqis Diab dalam pilkada Kota Pekalongan 2020. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1706016060_Handhita_Timur_Adliima] Text (Skripsi_1706016060_Handhita_Timur_Adliima)
Skripsi_1706016060_Handhita_Timur_Adliima.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Partisipasi perempuan dalam politik telah mengalami peningkatan sejak lahirnya era Reformasi di Indonesia. Keikutsertaan perempuan dalam kontestasi politik seperti pilkada merupakan jaminan sistem demokrasi dimana perempuan diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam dinamika politik. Dalam perjalanannya banyak calon kandidat perempuan yang pada akhirnya mampu memperoleh kemenangan dalam kontestasi Pilkada. Keberhasilan perempuan memenangkan kontestasi politik di beberapa daerah menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam dinamika politik elektoral. Balgis Diab merupakan salah satu calon kandidat perempuan yang maju dalam kontestasi Pilkada Kota Pekalongan di tahun 2020 ini. Ini merupakan hal yang baru pertama kali terjadi di Kota Pekalongan dimana terdapat calon kandidat Walikota perempuan yang mengikuti Pilkada. Fenomena ini menjadi menarik untuk diteliti, yaitu untuk melihat bagaimana strategi elektoral yang digunakan Balgis untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kota Pekalongan di tahun 2020 ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menarasikan serta melihat bagaimana strategi elektoral yang digunakan Balgis Diab dalam membentuk mesin politiknya dalam rangka memobilisasi suara masyarakat di kontestasi Pilkada Kota Pekalongan. Data lapangan diperoleh dengan melakukan observasi lapangan, dilanjutkan dengan proses wawancara, dokumentasi dan juga dengan studi literatur dari tulisan-tulisan terkait sebelumnya. Analisis data dilakukan menggambarkan fenomena dari data yang ditemukan di lapangan dan dikaitkan dengan teori politik yang relvevan. Dalam penelitian ini digunakan teori strategi politik elektoral untuk dapat menjabarkan fenomena lapangan menjadi suatu analisa yang informatif.
Hasil peneltian ini menunjukan bahwa: 1. Balgis membangun mesin politik yang terdiri dari elit-elit politik partai pendukung, internal keluarga dan jaringan kolega sebagai tim pemenanganya dalam Pilkada. 2 Tim pemenangan yang dibangun Balgis terbagi empat struktur yakni tim pemenangan tingkat Kota, kecamatan, kelurahan, hingga ke tingkat akar rumput. 3 Dalam upaya memobilisasi suara masyarakat, Balgis menerapkan strategi penguatan jaringan mesin politik dan pemetaan wilayah guna menerapkan strategi marketing politik yang meliputi Segmentasi dan Targeting, Positioning, serta pendataan konstituen. Akan tetapi pada kenyatanya Balgis mengalami kekalahan dalam kontestasi Pilkada tahun 2020 ini. Analisa kekalahan Balgis disebabkan oleh beberapa faktor yakni tidak solidnya jaringan mesin politik, serangan isu gender dan SARA, serta tidak didukungnya Balgis oleh jaringan pengusaha di Kota Pekalongan. Hal ini menarik sebab pencalonan Balgis yang memiliki elektabilitas tinggi di masyarakat serta didukung mayoritas partai politik di DPRD belum mampu memperoleh kemenangan di dalam kontestasi Pilkada di Kota Pekalongan.

ABSTRACT:
The participation of women in politics has increased since the Reformation era in Indonesia. Women's participation in political contests such as elections is a guarantee of a democratic system in which women are given equal opportunities to men in political dynamics. With time, many female candidates were eventually able to win the election contest. The success of women winning political contests in some regions shows that women have the same capacity and capability as men in electoral political dynamics. Balgis Diab is one of the female candidates who advanced in the Pekalongan City Election contest in 2020. This is the first time this has happened in Pekalongan city where there are candidates for Female Mayoral candidates who participated in the local elections. It is interesting to see how the electoral strategy used by Balgis to win the Pekalongan city election contest in 2020.
This research uses a qualitative method with a descriptive analysis approach to see how the electoral strategy used by Balgis Diab in forming its political machine to mobilize public vote in Pekalongan city election contest. Field data is obtained by conducting field observations, followed by interviews, documentation, and also with literature studies from previous related writings. The analysis of the data is proceeded by describing the data found in the field and analyzing the data with the relevan theories of politics. The theories applied in this study are the theories of electoral political strategy. The application of these theories is in order to describe the phenomenon of the field into an informative academic analysis.
The results of this study showed that: 1)Balgis built a political machine consisting of the political elites of supporting parties, internal families, and networks of colleagues as her winning team in the regional elections. 2). The winning team built by Balgis is divided into four structures, namely the winning team at the city level, sub-district, village, to the grassroots level. 3. To mobilize the vote of the community, Balgis implemented strategies to strengthen the network of political machines and mapping the region to implement political marketing strategies that include Segmentation, Targeting, and Positioning. However, Balgis defeated in the contest of the 2020 regional elections. Analytically, Balgis' defeat was caused by several factors, such as disloyal of the political machine network, the attack on gender issues and SARA, and the lack of support from the network of entrepreneurs in Pekalongan City. This is interesting because Balgis candidacy has high electability in the community and supported by a majority of political parties in the DPRD, but it has not been able to support her to win the regional elections in Pekalongan city.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Perempuan; Politik elektoral; Strategi elektoral; Pemilihan kepala daerah (Pilkada)
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 17 Nov 2021 07:17
Last Modified: 17 Nov 2021 07:17
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13738

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics