Relasi spiritualitas dan kekuasaan dalam budaya Jawa masa Islam : kajian Serat Wulangreh karya Pakubuwana IV

Zuhri, Amat (2021) Relasi spiritualitas dan kekuasaan dalam budaya Jawa masa Islam : kajian Serat Wulangreh karya Pakubuwana IV. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1400039005_Amat_Zuhri] Text (Disertasi_1400039005_Amat_Zuhri)
Disertasi_1400039005_Amat_Zuhri.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Faham kekuasaan yang memandang bahwa kekuasaan berasal dari Tuhan mengakibatkan timbulnya penguasa yang sewenang-wenang karena tidak dapat diatur oleh aturan duniawi. Pandangan bahwa kekuasaan berasal dari Tuhan juga terdapat dalam budaya Jawa yang juga berpotensi menimbulkan penguasa yang sewenang-wenang. Untuk menghindari terjadinya kesewenang-wenangan penguasa tersebut serat Wulangreh mengajarkan bahwa seorang penguasa harus melakukan langkah-langkah spiritual dalam menggapai dan mempertahankan kekuasaan. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang Relasi Spiritualitas Dan Kekuasaan Dalam Budaya Jawa Masa Islam (Kajian Serat Wulangreh Karya Pakubuwana IV). Penelitian ini menfokuskan dalam pembahasan sebagai berikut: Pertama, apa yang melatarbelakangi belakang penulisan Serat Wulangreh? Kedua, bagaimana konsep spiritualitas dalam Serat Wulangreh? Ketiga, bagaimana konsep kekuasaan dalam Serat Wulangreh? Keempat, bagaimanakah fungsi spiritualitas bagi pemegang kekuasaan menurut Serat Wulangreh? Signifikansi dari judul penelitian ini adalah: Pertama, untuk pengembangan studi Islam yang bersifat multidisipliner. Kedua, melengkapi khazanah studi Islam di tanah air. Ketiga, memahami proses pendakian spriritual untuk mendapatkan kekuasaan menurut ajaran Jawa yang bila dipraktekkan oleh penguasa jaman sekarang dapat menghindarkan penguasa dari perilaku korup. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan metode yang digunakan adalah kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah filsafat hermeneutika Paul Ricoeur sebagai langkah operasional dalam menafsirkan Serat Wulangreh. Sedangkan pendekatan keilmuannya menggunakan tasawuf.
Dengan kerangka teori tasawwuf dan penafsiran hermeneutika penelitian ini berhasil mengungkap temuan sebagai berikut: pertama, yang ditulis dengan tujuan untuk meneguhkan kembali nilai-nilai etik yang diajarkan dalam budaya Jawa. Kedua, bentuk sepiritual yang diajarkan dalam Serat Wulangreh memiliki persamaan dengan nilai-nilai tasawuf dalam Islam, baik dari sisi ontologi, epistemologi maupun cara yang harus ditempuh yaitu dengan penyucian hati (takhalli), menghiasi diri dengan ahlak terpuji (tahalli) dan akan berakhir dengan tersingkapnya penghalang antara manusia dan Tuhan (tajalli) bahkan penyatuan antara manusia dengan Tuhan (ittihad atau hulul). Ketiga, kekuasaan menurut serat Wulangreh bersumber dari Tuhan oleh karena itu harus diperoleh dan dipertahankan dengan cara melakukan laku spiritual. Keempat, spiritualitas memiliki fungsi yang sangat penting bagi kekuasaan. Selain sebagai sarana untuk mendapatkan dan menjaga atau mempertahankan kekuasaan, juga untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki oleh raja agar tidak berlaku sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Spiritualitas juga berfungsi sebagai pengontrol masyarakat yang dipimpinnya agar selalu berpegang pada tatanan moral budi luhur.

ABSTRACT:
The power beliefs that considers that power comes from God is resulting in the emergence of arbitrary rulers because it could not be governed by worldly rules. The view that power comes from God is also present in Javanese culture and it potentially gives rise to arbitrary rulers. To avoid the arbitrariness of the ruler, Wulangreh taught that a ruler must take spiritual steps in achieving and maintaining power. Therefore, this study discusses the Connection of Spirituality and Power in Javanese Culture during the Islamic Period (Study of Serat Wulangreh Karya Pakubuwana IV). This research focuses on the following discussion: First, what is the background Serat Wulangreh’s writing? Second, what is the concept of spirituality in Serat Wulangreh? Third, what is the concept of power in Serat Wulangreh? Fourth, what is the function of spirituality for the power holder according to Serat Wulangreh? The significance of this research is: First, for the development of multidisciplinary Islamic studies. Second, developing more Islamic studies in the country. Third, understand the spiritual process to gain power according to Javanese teachings that if its practiced by today's rulers, it can prevent them from corrupt behavior. This research is library research and the method used is qualitative. The approach that used is Paul Ricoeur's hermeneutic philosophy as an operational step in interpreting Serat Wulangreh. While the scientific approach uses Sufism.
With the framework of Sufism theory and hermeneutic interpretation of this study managed to uncover the following findings: written with the aim of reaffirming the ethical values taught in Javanese culture. Second, the sepiritual form taught in Serat Wulangreh has similarities with sufism values in Islam, both in terms of ontology, epistemology and the way that must be taken by purification of the heart (takhalli), adorning itself with praiseworthy morals (tahalli) and will end with the disclosure of barriers between man and God (tajalli) even the union between man and God (ittihad or hulul). Third, power according to Serat Wulangreh is derived from God, therefore it must be obtained and maintained by means of spiritual practice. Fourth, spirituality has a very important function in power. In addition to being a means to obtain and maintain or maintain power, also to compensate for the amount of power owned by the king so as not to be arbitrary towards his people. Spirituality also serves as the controller of the society that he leads in order to always hold on to the order of moral noble.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Spiritualitas; Kekuasaan; Budaya Jawa; Masa Islam; Serat Wulangreh; Pakubuwana IV
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism
300 Social sciences > 306 Culture and institutions
300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Nov 2021 02:51
Last Modified: 27 Nov 2021 02:51
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13952

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics