Kepemimpinan perempuan menurut Muhammad Tahir Ibnu Asyur dalam kitab al-Tahrir wa al-Tanwir

Nuha, Ulin (2020) Kepemimpinan perempuan menurut Muhammad Tahir Ibnu Asyur dalam kitab al-Tahrir wa al-Tanwir. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_1500088017_Ulin_Nuha] Text (Tesis_1500088017_Ulin_Nuha)
Tesis_1500088017_Ulin_Nuha.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kepemimpinan merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan manusia, baik dari lingkup terkecil sampai lingkup yang lebih luas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw yang berbicara tentang itu. Maju mundurnya sebuah negara ditentukan dari kualitas seorang pemimpin. Di era sekarang ini tidak jarang dijumpai pemimpin dari kalangan perempuan, dan ini masih menjadi perdebatan ulama tentang kebolehan perempuan menjadi pemimpin. Kajian yang mengupas kepemimpian perempuan dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) bagaimana pandangan Ibnu A<syu>rtentang kepemimpian perempuan dalam kitab al-Tah}ri>r wa al-Tanwi>r ? (2)apa faktor yang mempengaruhi penafsiranIbnu A<syu>r tentang kepemimpian perempuan dalam kitab al-Tah}ri>r wa al-Tanwi>r ? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi tafsir tematik dengan menggunakan pendekatan historis dan filosofis.
Hasil kajian ini menunjukkan bahwa konsep musa>wah atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan yang diusung Ibnu A<syu>r tidak berlaku secara mutlak, tapi ada batasan jibilliyah yang menjadikan penghalang perempuan menjadi pemimpin, syarat pemimpin menurut Ibnu A<syu>r harus laki-laki, dewasa, merdeka dan adil. Meski begitu Ibnu A<syu>r tidak melarang perempuan untuk berkiprah atau berkarir di luar rumah. Pelarangan ini dipengaruhi oleh latarbelakang maz\hab yang dianutnya serta setting sosial-politik, kultur serta budaya bangsa Arab saat itu.

ABSTRACT:
Leadership is very basic in human life, whether it is in small scope or the bigger one. It is proved by a lot of verses in Holy Qur'an and our prophet Muhammad's hadith which discussing about that. The improvement of a country was decided by the quality of the leader. Nowadays, we can find many female leaders, and the ulama/theologs are still debating about the permit of a female leader. Study about female leadership was meant to answer: (1) How is the viewpoint of Ibn A<syu>r about female leadership in al-Tah}ri>r wa al-Tanwi>r ? (2) What are the factors influencing the interpretation of Ibn A<syu>r about female leadership in al-Tah}ri>r wa al-Tanwi>r ?Those problems were discussed by thematic interpretation study by using historical and filosofial approach.
The result of the study showed that the concept of musa>wahor gender equality by Ibn A<syu>r is not absolute, but there were limitations jibilliyah that made a barrier for female to become a leader, the requirements for a leader, by ibn A<syu>r, are male, adult, free and just. But Ibn A<syu>r didn't prohibit females to have a career. The prohibition comes from his maz\hab/faith, and also socio political setting, and the culture of Arabian at that time.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kepemimpinan; Perempuan; Ibnu Asyur; Al-Tahrir wa al-Tanwir
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1228 Nonreligious subjects treated in the Al-Quran
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Nov 2021 07:29
Last Modified: 27 Nov 2021 07:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14022

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics