Konseling pranikah di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Yunus, Muhammad Ali (2021) Konseling pranikah di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_1800018015_Muhammad_Ali_Yunus] Text (Tesis_1800018015_Muhammad_Ali_Yunus)
Tesis_1800018015_Muhammad_Ali_Yunus.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Pernikahan adalah aturan syariat Islam dan merupakan satu-satunya jalan penyaluran biologis yang disahkan oleh undang-undang dan hukum agama. Untuk memenuhi syariat Islam tersebut, maka diperlukan sebuah edukasi bagi calon pengantin berupa layanan konseling pranikah, sebagai wujud harapan untuk calon pengantin menjadi pasangan yang ideal sesuai dengan tuntuan al-Qur’an dan al-Hadits. Upaya ini, merupakan hasil ikhtiar yang berfungsi nantinya sebagai benteng bagi keluaga dalam menghadapi tantangan dan berbagai permasalahan dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif, teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber, dan teknik analisis data dimulai dari pengumpulan data, penyajian data dan penyimpulan data. Tujuan dari penelitian ini, untuk memeroleh gambaran secara teoritis dan menganalisis pelaksanaan layanan konseling pranikah, dan untuk mengetahui dan menganalisis faktor pendukung, faktor penghambat pelaksanaan layanan konseling pranikah di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, pelaksanaan layanan konseling pranikah bagi karyawan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yaitu pertama, lebih kental dengan nuansa bimbingan pranikah dengan menerapkan metode layanan secara individu dengan cara langung tatap muka dengan model ceramah, interaktif, dan tanya jawab, kedua, konseli adalah seluruh karyawan yang akan melaksanakan pernikahan, ketiga, materi yang disampaikan seputar ilmu pernikahan yang meliputi; hakikat dan tujuan pernikahan hak dan kewajiban suami dan isteri, keempat, media yang duganakan adalah berupa buku bimbingan pranikah, kelima waktu layanan konseling pranikah hanya sekali bimbingan ketika akan menikah saja, dengan durasi kondisional 25-30 menit sampai 1 jam. Sedangkan faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan layanan konseling pranikah, fakor pendukung, yaitu pertama, respon baik dan atusias calon pengantin (karyawan), kedua, sebagai pendukung layanan pranikah dengan adanya bentuk majlis doa pagi setiap hari senin, rabu dan juma’at, ketiga, sarana prasarana ruangan siap pakai. Faktor penghambat, yaitu ada dua faktor, intenal dan eksternal, faktor internal yaitu masih adanya sifat malu-malu dan tidak terbuka terhadap masalah yang dihadapi konseli, sedangkan faktor eksternal di sisi lain keterbatasan ruangan.

ABSTRACT:
Marriage is the rule of Islamic law and is the only way of biological transmission that is legalized by statute and religious law. To fulfill the Islamic law, education is needed for the bride and groom in the form of prenuptial counseling services, as a form of hope for the prospective bride to become an ideal partner in accordance with the instructions of al-Qur'an and al-Hadith. This effort is the result of an effort that will later function as a fortress for the family in facing challenges and various problems in the family. This study used a qualitative method with a descriptive narrative approach, data validity techniques used triangulation of sources, and data analysis techniques began with data collection, data presentation and data conclusion. The purpose of this study, to obtain a theoretical description and to analyze the implementation of prenuptial counseling services, and to identify and analyze supporting factors, inhibiting factors for the implementation of prenuptial counseling at Sultan Agung Islamic Hospital Semarang.
The results showed that, first, the implementation of prenuptial counseling services for employees at the Sultan Agung Islamic Hospital in Semarang, namely first, it was thicker with the nuances of premarital guidance by applying individual service methods by direct face to face with a lecture, interactive, and question-and-answer model. second, the counselee is all employees who will carry out the marriage, third, the material presented about the science of marriage which includes, The essence and purpose of marriage, the rights and obligations of husband and wife, fourth, the media that is proposed is in the form of a pre-marital guidance book, the fifth time, the pre-marital counseling service is only one time when getting married, with a conditional duration of 25-30 minutes to 1 hour. While supporting factors and inhibiting factors for the implementation of prenuptial counseling services, supporting factors, namely first, good response and enthusiasm of the prospective bride and groom (employees), second, as a support for premarital services with the form of morning prayer majlis every Monday, Wednesday and Friday, third , the room facilities are ready to use. Inhibiting factors, there are two factors, internal and external, internal factors, namely the presence of shyness and unwillingness to be open to the problems faced by the counselee, while external factors on the other hand are limited space.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Konseling pranikah; Rumah sakit Islam
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76103 - Ilmu Agama Islam (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 01 Dec 2021 07:55
Last Modified: 01 Dec 2021 07:55
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14098

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics