Resepsi fungsional Al-Qur’an sebagai as-syifā’ dalam penanganan pasien penderita sakit jiwa PRS Maunatul Mubarok Desa Lengkong, Kec. Sayung, Kab. Demak

Lestari, Leni (2020) Resepsi fungsional Al-Qur’an sebagai as-syifā’ dalam penanganan pasien penderita sakit jiwa PRS Maunatul Mubarok Desa Lengkong, Kec. Sayung, Kab. Demak. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of TESIS_1804028007_LENI_LESTARI] Text (TESIS_1804028007_LENI_LESTARI)
TESIS_1804028007_LENI_LESTARI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini membahas ayat suci al-Qur’an dengan menggunakan pemahaman resepsi fungsional yang merupakan fenomena sosial budaya di masyarakat dengan cara dibaca, disuarakan, diperdengarkan, ditulis, dipakai atau ditempatkan. Adapun dalam penelitian ini resepsi fungsional untuk dipraktikan sebagai mengobati pasien penderita sakit jiwa. Praktik pengobatan seperti ini ada di Panti rehabilitas sosial maunatul mubarok letak panti rehabilitas ini berada di sebuah kecamatan sayung kabupaten demak yakni desa lengkong. Adapun ayat yang digunakan sebagai dasar adanya ayat al-qur’an sebagai as-Syifā’ untuk penanganan pasien penderita sakit jiwa yang merupakan ayat al-Isrā ayat 82 dan ayat yang digunakan sebagai pengobatan di Maunatul mubarok diantaranya, membaca surah al-Wāqiah, ar-Rahmān, al-Mulk dan Yāsin dan ayat –ayat Syifā’rohmah.
Dalam penelitian ini, kajian yang berhubungan dengan realitas masyarakat yang berinteraksi dengan al-Qur’an dan mempunyai resepsi yang berbeda-beda, dibutuhkan arah baru atau tawaran metodis atas dasar tersebut, ditawarkan arah baru kajian al-Qur’an yang disebut dengan Living Qur’an yang mengkaji realitas sosial. penulis menggunakan Dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field reserch) sedangkan pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan sosiologi dengan pemikiran karl menhiem. Teknik pengumpulan data dengan metode Observasi, metode Dokumentasi dan metode wawancara. sedangkan Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat formal secara sistematis dan akurat.
Adapun cara praktik al-Qur’an sebagai as- Syifā’ diantaranya sore hari membaca surah al-Wāqiah, ar-Rahmān, al-Mulk dan Yāsīn. Untuk di transfer mandi malam dan ada ayat yang digunakan untuk ruqyah yang disebut ayat – ayat syifā’rohmah. Setiap orang yang melantunkan ayat-ayat al-Qur’an maka akan dapat merasakan energi positif yang timbul dari al-Qur’an, baik al-Qur’an itu dibacakan oleh orang yang paham dengan isi al-Qur’an maupun orang yang tidak memahaminya. Sedangkan makna ayat al-Qur’an sebagai syifā’ merupakan huda (petunjuk) bahwa Allah telah menurunkan al-Qur’an salah satunya untuk dijadikan sebagai obat. Untuk penelitian ini menggunakan teori karl mannhiem dari tiga katagori yaitu obyektif yang menunjukkan sebagai melihat sosio historis dari keyakinan di Maunatul mubarok, makna ekspresive sebagai praktik dan pengamalan ilmu agama di Maunatul mubarok untuk menghidupkan atau kecintaanya pada al-Qur’an dan makna dokumenter dilihat dari sisi sosial yang memiliki makna yang diperoleh dari suatu tindakan sebagai suatu kontribusi khazanah budaya melestarikan al-Qur’an sebagai mukjizat berupa penyembuhan yang diperoleh klien tersebut. Al-Qur’an juga merupakan rahmat bagi orang beriman. Makna dan fungsi al-Qur’an sebagai as-syifā’ di Panti rehabilitas sosial Maunatul mubarok, al-Qur’an memiliki banyak manfaat, seperti halnya dapat menyembuhkan penyakit jasmani maupun penyakit ruhani.

ABSTRACT:
This study discusses the verses of Qur’an with using the functional reception comprehension, which is has been a socio-cultural phenomena in the community from being read, voiced, played, written, used or placed. As in this study, functional reception is practiced to treat people who are suffering mental illness. This medical practice has been practiced in the social rehabilitation center of Maunatul Mubarok located in Sayung, Demak, the village of Lengkong. The verse they use for mental illness treating is al-Isra’ 82. It is one of Qur’an verses which has the basic meaning of as- syifā’ for treating mental illness sufferers. They also treat the sufferers by reading al-Wāqiah, ar-Rahman , al-Muīk and Yāsin and the verses of the Syifā' rohmah
There are many studies about people’s interactions with Qur’an and their receptions to it may differ each other. Based from those realities, it must be necessary to use a new course or methodic offer about Qur’an study, and is called Living Qur’an which studies about social realities related to Qur’an. According to this study, the researcher uses qualitative description method with field research, and for the approach used in this study is sociology approach, adapting the sociology principal of Karl Manheim. There are three techniques the researcher uses for data collecting, those are observation, documentation and interview. The collected data is analyzed by the researcher through describing sistematically and accurately about particular formal situation.
Qur’an practiced as as-Syifa’ by the patients through reading al-Wāqiah, ar-Rahman , al-Muīk and Yāsin at evening, then taking a bath at night, so the benefit of reading those can be transferred to their soul at night bath. Another practice of Qur’an is reading verses that usually used for exorcism and such, they called syifa’rohmah verses. Each person who reads these verses will be able to feel the positive energy appeared from Qur’an, either for them who understand the meaning of those verses or for them who don’t. While the meaning of as syifā’ from the verse stands as Allah’s guidance for people that He has revealed the Qur'an for many purposes, one of them is purpose of treating, so Qur’an can be used for spiritual medicine. This study integrates the practice of Qur’an with three categories of action purpose concepted by Karl Manheim’s idea, those are objective, expresive and documentatic. Objective purpose appears in this practice of Qur’an from the sosio-history of how people at Maunatul Mubarok build their belief in the meaning of Qur’an. Expressive purpose depicted in their practice and experience of Qur’an as the way to express their loves to it and willings to live with it. The last category is documentatic purpose, and it is depicted from the meaning of their social life taken from their daily acts, as a cultural contribution on conserving Qur’an as a miracle for treating gained by the sufferer. Qur’an is also Allah’s mercy for those who believe in it. So based from this practice, Qur’an means and does the function as as-Syifa’ at Maunatul Mubarok Social Rehabilitation Center, because Qur’an has the benefit of treating physical or mental disorder.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Resepsi fungsional; Al-Qur’an; As-syifā’; Pasien; Penderita sakit jiwa
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
600 Technology (Applied sciences) > 610 Medical sciences Medicine > 616 Diseases
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 02 Dec 2021 07:46
Last Modified: 02 Dec 2021 07:46
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14130

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics