Peran orang tua dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia 7-12 tahun: telaah buku spiritual intellegence, metode pengembangan kecerdasan spiritual anak karya Triantoro Safaria

Roslina, Tatin (2021) Peran orang tua dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia 7-12 tahun: telaah buku spiritual intellegence, metode pengembangan kecerdasan spiritual anak karya Triantoro Safaria. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1704046104_TATIN_ROSLINA_Lengkap] Text (SKRIPSI_1704046104_TATIN_ROSLINA_Lengkap)
1704046104_Tatin Roslina_Full Skripsi - TATIN ROSLINA(1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Anak-anak adalah generasi penerus, sehingga mereka harus dididik menjadi orang yang bertakwa. Anak tidak hanya mendapat pendidikan intelektual dan emosional, tetapi juga harus dibekali dengan ajaran moral dan agama untuk mencerahkan jiwanya dan menjadi penerang dalam perilakunya. Potensi spiritual anak harus dikembangkan dengan baik agar anak tidak mengalami kekosongan spiritual. Kekosongan spiritual ini dapat membuat anak mudah terombang-ambing oleh nafsu negatif yang akan menyesatkan dirinya. Banyak anak jatuh ke dalam pergaulan yang salah karena jiwa mereka hampa akan spiritual.
Peneliti mengambil topik ini karena melihat realita yang ada saat ini yaitu minimnya pendidikan dan pengetahuan tentang ajaran agama, banyak anak yang terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menumbuhkan spiritualitas anak, yang menuntut orang tua agar lebih kreatif dalam pendidikan spiritual pada lingkup keluarga. Masa anak-anak merupakan masa yang paling ideal bagi orang tua untuk menumbuhkan kepribadian yang baik pada anak-anaknya dengan mengajarkan ajaran agama kepada mereka. Anak usia 7-12 tahun adalah usia dimana anak sudah dapat berpikir secara logis, dengan berkembangnya kemampuan anak ini mereka akan dapat memahami segala macam hal yang disampaikan oleh orang tuanya. Sehingga anak dapat memahami ajaran-ajaran keagamaan yang disampaikan oleh orang tua dan anak usia ini juga sudah mulai aktif untuk mengikuti ritual keagamaan yang ada. Buku “Spiritual Intellegence: Metode Pengembangan Kecerdasan Spiritual Anak” karya Triantoro Safaria merangkum peran penting orang tua dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak, sehingga dapat menginspirasi orang tua untuk dapat mendidik potensi spiritual anak.
Penelitian ini adalah penelitian pustaka, yaitu kajian literatur melalui studi kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi pada data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis isi (content analysis), dimana peneliti membahas secara mendalam untuk mengungkap kandungan nilai tertentu dalam sebuah karya sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua ialah guru pertama anak dalam memahami dan mempelajari pengetahuan agama. Orang tua hendaknya dapat memberi contoh dan keteladanan yang baik, karena anak pada dasarnya akan melihat dan meniru segala yang dilakukan oleh orang tuanya. Dalam memberikan didikan pada anak orang tua tidak cukup hanya memerintah atau mengucapkan saja pada anak, tetapi juga harus dibarengi dengan tindakan yang nyata dari orang tua. Oleh karenanya peran dari orang tua dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual pada anak adalah hal penting.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Peran orang tua; Kecerdasan spiritual; Anak usia 7-12 tahun
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 152 Perception, movement, emotions, drives
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76236 - Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 14 Dec 2021 04:33
Last Modified: 14 Dec 2021 04:33
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14371

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics