Makna tradisi puasa mutih bagi calon pengantin di Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal

Khanifah, Mamluatun (2021) Makna tradisi puasa mutih bagi calon pengantin di Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of 1704016063_Mamluatun Khanifah_SKRIPSI LENGKAP] Text (1704016063_Mamluatun Khanifah_SKRIPSI LENGKAP)
1704016063_Mamluataun Khanifah_Full_Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Makna Tradisi Puasa Mutih bagi Calon Pengantin di Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal”. Pelaksanaan Puasa Mutih di Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal ini dilaksanakan oleh sebagian masyarakat yang mempercayai puasa mutih bagi calon pengantin. Praktik ini didasari dari calon pengantin yang ingin menahan hawa nafsu yang ada di dalam dirinya sekaligus ingin memangklingkan wajah dan mensukseskan khajat besarnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tata cara praktek Puasa Mutih yang dilakukan bagi calon pengantin di Desa Lebaksiu lor karena puasa ini berbeda dengan puasa pada umumnya dan jarang sekali desa lain yang masih mempertahankan tradisi puasa ini. Sekaligus juga untuk mengetahui sejarah, manfaat, implementasi, dan hasil dari amalan yang dilakukan setiap harinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan antropologi, yakni metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan apa adanya, baik mengenai sejarah, kejadian atau peristiwa dari situasi tertentu yang nampak. Dalam penelitian ini data diambil dari perwakilan kepala desa, perangkat desa, dukun pengantin, masyarakat dan pelaku puasa mutih bagi calon pengantin di Desa Lebaksiu Lor sebagai objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui tiga teknik tersebut peneliti menganalisis data-data yang dibutuhkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Puasa Mutih ini dapat memberikan banyak manfaat dan dampak yang lebih baik bagi pelakunya. Diantaranya dapat memberikan ketenangan jiwa dan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik, serta memperlancar dan mensukseskan khajat besar seperti pernikahan. Karena kebanyakan tujuan pelaku adalah untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mengendalikan hawa nafsu yang ada di dalam dirinya. (2) Pelaksanaan Puasa Mutih ini dimulai dari pra akad, setelah itu melakukan Puasa Mutih selama 1-3 hari, dilanjut melakukan Mutih (tidak memakan yang berbumbu hanya nasi putih dan air putih saja) minimal selama 1 hari 24 jam, dan wajib menjalankan amalan yang diperintahkan. (3) Puasa Mutih yang dilakukan masyarakat Desa Lebaksiu Lor ini tidak menyimpang dari ajaran Islam walaupun tidak merupakan puasa sunnah yang ada dalam Islam tetapi niat dan amalannya sesuai dengan syariat Islam.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan setiap masyarakat Desa Lebaksiu Lor Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal mampu melestarikan dan mempertahankan tradisi atau kebiasaan Puasa Mutih ini.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tradisi; Puasa Mutih; Calon Pengantin
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 260 Christian social theology > 261 Social theology
300 Social sciences > 305 Social groups > 305.8 Ethnic and national groups
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Ana Afida
Date Deposited: 10 Dec 2021 10:25
Last Modified: 10 Dec 2021 10:25
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14467

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics