Kegiatan Muhasabah Wa Tarbiyah sebagai upaya membentuk kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang : analisis bimbingan konseling Islam

Mediasih, Resti (2020) Kegiatan Muhasabah Wa Tarbiyah sebagai upaya membentuk kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang : analisis bimbingan konseling Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1501016133_RESTI_MEDIASIH] Text (SKRIPSI_1501016133_RESTI_MEDIASIH)
SKRIPSI_1501016133_RESTI_MEDIASIH.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang merupakan salah satu pondok pesantren yang menerapkan kegiatan Muhasabah Wa Tarbiyah Sebagai Upaya Membentuk Kedisiplinan Santri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan: (1) Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang; (2) Upaya membentuk kedisiplinan santri melalui kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang; (3) Upaya membentuk kedisiplinan santri melalui kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah dalam perspektif bimbingan konseling Islami di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber informasi: pengasuh, pengurus, santri, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, display data dan verifikasi data. Adapun pengecekan keabsahan data melalui triangulasi sumber penelitian, triangulasi metode, triangulasi ahli peneliti, dan triangulasi teori.
Hasil penelitian ini pertama, kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang antara lain: (1) Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi merupakan kegiatan situasional, dilakukakan seminggu sekali termasuk menjelang libur panjang setelah penilaian akhir semester (PAS). (2) Tujuan Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah yaitu santri menjadi berkualitas, berprestasi, bertaqwa, bermanfaat dan barokah. (3) Bentuk Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah(a) Sebelum beramal ,kegiatan muhasabah wa tarbiyah salah satunya santri diharapkan berfikir dan berdiam diri sejenak sebelum melakukan tindakan yang menurutnya baik dan tidak baik. (b) Introspeksi diri setelah melakukan perbuatan, dan introspeksi diri dari perkara yang mubah. (4) Manfaat dari kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah antara lain: (a) Mengetahui aib sendiri (b) Kritis dalam menunaikan hak Allah (c) Waktu, tenaga dan pikiran dapat dimanfaatkan secara baik. Kedua, Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah Sebagai Upaya Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang: (1) Ciri–ciri santri yang tidak disiplin dan upaya menangani ketidakdisiplinan santri antara lain: (a) Membolos, dimana sebelum santri mengikuti kegiatan muhasabah wa tarbiyah di pondok pesantren Askhabul Kahfi Semarang. (b) Keterlambatan, ciri-ciri ketidak disiplinan santri yang dilakukan santri merupakan keterlambatan santri seperti terlambat dalam masuk pelajaran, dan sholat tahajud yang pada akhirnya bisa ditangani dengan adanya manfaat kegiatanmuhasabah wa tarbiyah,dimana dari manfaat tersebut dapat menjadikan para santri sadar bahwa yang dilakukan merupakan tindakan yang kurang baik, dan santri perlahan-lahan belajar untuk tidak melakukan terlambat dalam kegiatan apapun dan menjadikan santri lebih disiplin. (c) Melanggar peraturan, dimana dengan adanya kegiatan muhasabah wa tarbiyah dapat menyadarkan santri untuk tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. (2) Bentuk–bentuk kedisiplinan sesudah melakukan kegiatan muhasabah, antara lain: (a) Disiplin dalam belajar, kegiatan ini seorang santri menemukan jadi dirinya sendiri dan mengatur jadwal belajarnya dengan baik. (b) Disiplin dalam menaati peraturan, kedisiplinan yang dilakukan oleh santri bukan hanya disiplin belajar saja, melainkan juga disiplin dalam menaati peraturan. (c) Disiplin dalam beribadah, kedisiplinan yang dilakukan oleh santri di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang ini tidak hanya disiplin dalam menaati peraturan, disiplin dalam belajar saja, tetapi juga disiplin dalam beribadah kepada Allah SWT. (d) Disiplin sikapadalah cara untuk mengontrol diri sendiri menjadi seorang santri yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1. Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang antara lain: a) Bentuk Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah tarbiyah yaitu mengevaluasi diri santri, supaya mengintrospeksi diri sebelum bertindak dan sesudah melakukan sesuatu harus tahu mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan senantiasa untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. b) Manfaat Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyahdi pondok pesantren Askhabul Kahfi yaitu agar santri menjadi manusia yang senantiasa mengevaluasi dirinya sendiri, mengontrol emosinya, dan memanfaatkna waktu, tenaga ,dan pikirannya secara tepat dan terhindar dari penyakit-penyakit hati seperti sombong dan lain sebagainya.2. Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah Sebagai Upaya Membentuk Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang antara lain: a) Tujuan Kedisiplinan Santri di pondok pesantren Askhabul Kahfi yaitu agar anak didik atau santri mau membiasakan diri untuk mengikuti pola dan tata cara yang benar. b) Bentuk – Bentuk Kedisiplinan Santri antara lain: (1) Disiplin belajar ini sangat penting karena itu perlu diberikan penanaman disiplin bagi para siswa atau santri. (2) Disiplin dalam beribadah pun sama pada dasarnya secara umum ibadah secara umum ibadah berarti berbakti manusia kepada Allah Swt tetapi di pondok lebih mengaikan ke Ibadah sholat, karena sholat adalah tiang agama. (3) Disiplin sikap yang dirasakan santri sama dengan teori. Santri lebih disiplin dalam mengontrol perbuatannya sendiri menjadi starting point untuk menata perilaku orang lain. c) Manfaat Kedisiplinansantri dengan adanya manfaat mengikuti kegiatan muhasabah wa tarbiyah dapat memenuhi kebutuhan anak didik atau santri yang mana santri dapat mengevaluasi dirinya,tumbuh kemandirian, menumbuhkan sikap patuh secara otomatis. d) Ciri – ciri Kedisiplinanberkaitan dengan adanya ciri-ciri ketidak disiplinan santri yaitu terlambat dalam waktu yang telah ditentukan. 3. Kegiatan Muhasabah wa Tarbiyah Sebagai Upaya Membentuk Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Semarang dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling Islamyaitu usaha memberikan bantuan kepada seseorang santri atau sekelompok santri yang sedang mengalami kesulitan lahir dan batin menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan menggunakan pendekatan agama, yakni dengan membangkitkan kekuatan batin (Iman), melatih untuk jujur kepada diri sendiri, mengevaluasi diri, malu jika mengulangi kesalahan, ikhlas jika mendapat hukuman, dan disiplin dalam bertindak.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Muhasabah Wa Tarbiyah; Kedisiplinan; Bimbingan konseling Islam
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.4 Bimbingan dan penyuluhan siswa, Bimbingan dan penyuluhan sekolah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Poerwanto Pwt
Date Deposited: 22 Dec 2021 22:57
Last Modified: 22 Dec 2021 22:57
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14522

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics