Pembacaan Wirdul Latif di PP Al-Ihsan Al-Islamy, Kabunan, Dukuhwaru, Tegal

Muhaimin, Rizal (2021) Pembacaan Wirdul Latif di PP Al-Ihsan Al-Islamy, Kabunan, Dukuhwaru, Tegal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1704026024_Rizal_Muhaimin] Text (SKRIPSI_1704026024_Rizal_Muhaimin)
1704026024_Rizal Muhaimin_Full Skripsi - Rizal31 Cd.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Wirid adalah cara seorang hamba untuk mendekatkan dirinya kepada dzat Allah berupa bacaan, jumlah, maupun waktu yang ditentukan. Wirdul latif merupakan amaliyah wirid yang disusun oleh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad yang lebih dikenal dengan sebutan Al-Haddad. Salah satu pondok pesantren yang mengamalkan wirdul latif adalah PP Al-Ihsan Al-Islamy, Kabunan, Dukuhwaru, Tegal yang dilaksanakan secara bersama-sama setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah. Peneliti sangat tertarik untuk meneliti bagaimana pembacaan wirid tersebut dilaksanakan dan apa makna dari pembacaan wirid tersebut.
Tulisan ini mengkaji mengenai pembacaan wirdul latif yang dilaksanakan di PP Al-Ihsan Al-Islamy, Kabunan, Dukuhwaru, Tegal. Penelitian skripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan teori sosiologi Karl Mannheim yakni menganalisis sebuah problem dengan meninjau sisi makna Obyektif, Ekspresif dan Dokumenter. Skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, penulis menggunakan cara dengan mengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim dijadikan penulis sebagai sudut pandang yang dipakai dalam penulisan skripsi ini.
Praktek wirid dalam Wirdu Latif di PP Al-Ihsan Al-Islamy merupakan jazah yang diberikan pengasuh yaitu Abuya Tochawi, beliau mendapat ijazah dari guru besarnya yaitu Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki pada saat masih belajar di kota Makkah. Dalam praktek wirid dilaksanakan setelah sholat subuh di aula pesantren dengan bacaannya dalam bacaanya didahului dengan surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Naas kemudian dilanjut dengan bacaan Wirdu Latif selanjutnya sampai selesai.
Makna yang melekat dari pembacaan wirdul latif di PP Al-Ihsan Al-Islamy dengan berdasarkan teori sosiologi Karl Mannheim terbagi menjadi tiga makna. Makna obyektif yang terdapat dalam pembacaan wirdul latif di PP Al-Ihsan Al-Islamy merupakan bentuk dari ketaatan dan keta’dziman terhadap pengasuh PP Al-Ihsan Al-Islamy dan juga peraturan yang telah ditetapkan dipesantren. Makna ekspresif At-tahasun penjagaan diri dan Layyin pelembut hati yang bertujuan untuk memberikan kemantapan dan kenikmatan santri setelah melaksanakan pembacaan wirdul latif. Makna documenter bertujuan untuk mendokumentasikan pembacaan wirdul latif agar tidak punah orang-orang yang mengamalkannya karena manfaat dalam wirid tersebut luar biasa.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Wirdul Latif; P Al-Ihsan Al-Islamy; wirid
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 11 Dec 2021 03:52
Last Modified: 12 Feb 2022 04:05
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14544

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics