Terhitung sejak pandemic Covid-19 sebanyak 30 juta dari total 60 juta pengusaha
Indonesia menutup usahanya. Padahal kita ketahui bersaa bahwa UMKM di
Indonesia menyumbang 60,3% terhadap PDB negara. Menyikapi hal tersebut
pemerintah mengambil berbagai kebijakan untuk membantu UMKM tetap survive, salah satunya adalah dengan mendistribusikan Bantuan Produktif Usama Mikro
(BPUM). Fokus permasalahan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
bagaimana efektifitas program BPUM tersebut untuk meningkatkan kinerja
UMKM. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara, serta kuisioner. Penentuan informan menggunakan metode purposive sampling. Sumber data yang
diperoleh meliputi data primer dan sekunder. Dari hasil penelitian di lapangan
dengan menggunakan indicator kinerja usaha seperti, pendapatan usaha, keuntungan usaha, asset usaha dan stabilitas usaha, maka dapat disimpulkan bahwa
dana BPUM dapat meningkatkan kinerja usaha UMKM selama pandemic ini. Sebanyak 85% responden mengaku pendapatannya meningkat setelah menerima
dana bantuan, Kemudian untuk asset usaha sebanyak 80% responden mampu
membeli barang atau stock Kembali. Selain itu sejumlah 85% responden
mengalami kenaikan keuntungan usaha serta stabilitas usahanya meningkat. Meski
demikian tetap terdapat catatan bagi pemerintah untuk lebih memperketat
pengawasan terhadap penerima bantuan supaya menggunakan dana tersebut
sebagaimana mestinya.