Metode Dakwah KH. Khoirul Musafa dalam memperkuat aqidah masyarakat Desa Gunter Kalianda Lampung Selatan

Bahtiar, Agil Metode Dakwah KH. Khoirul Musafa dalam memperkuat aqidah masyarakat Desa Gunter Kalianda Lampung Selatan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1701016105_AGIL_BAHTIAR] Text (SKRIPSI_1701016105_AGIL_BAHTIAR)
1701016105_Agil Bahtiar_SKRIPSI - agil bahtiar.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Metode dakwah merupakan salah satu dari unsur-unsur dakwah yang perlu diperhatikan oleh setiap da’i, terdapat berbagai macam metode yang dapat diterapkan oleh para da’i, salah satu metode dakwah yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu metode dakwah syu’ubiyah qabailiyah. Penelitian ini didasari oleh perjuangan seorang da’i KH. Khoirul Musafa yang berasal dari Jawa untuk berdakwah di Pulau Sumatera yaitu di Desa Gunter Kalianda Lampung Selatan. Masyarakat Gunter merupakan masyarakat yang awam akan pengetahuan keagamaan, sehingga berdampak pada lemahnya aqidah yang dimiliki masyarakat. Oleh karena itu KH. Khoirul Musafa dalam menerapkan metode dakwahnya menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi masyarakat Desa Gunter. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui metode dakwah KH. Khoirul Musafa dalam Memperkuat Aqidah Masyarakat Desa Gunter beserta hambatan yang dihadapi dalam proses dakwahnya.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus yang menitik beratkan pada studi lapangan secara faktual. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan: Pertama, metode dakwah yang diterapkan oleh KH. Khoirul Musafa pada masyarakat Desa Gunter, diantaranya ialah: 1). Metode pengamatan, yaitu mengamati situasi dan kondisi mad’u sebelum berdakwah. 2). Metode bil-lisan, yaitu memberikan tausiyah dan ceramah keagamaan. 3). Metode keteladanan, yaitu da’i harus mencontohkan yang baik tidak hanya pandai menyampaikan dakwah. 4). Metode pembiasaan, yaitu metode dalam menciptakan budaya keberagamaan melalui pembiasaan. Kedua, Kondisi aqidah masyarakat yang lemah sebelum kedatangan KH. Khoirul Musafa dikarenakan kurangnya pemahaman rukun iman dan rukun Islam secara mendalam, kurangnya internalisasi ajaran agama, rendahnya tingkat pendidikan serta minimnya pengetahuan agama. Kondisi aqidah masyarakat setelah kedatangan KH. Khoirul Musafa telah mengalami banyak perubahan dibuktikan dengan meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap kewajibannya sebagai umat Islam serta terbentuknya keyakinan yang kokoh akan besarnya kuasa Allah SWT. Ketiga, hambatan-hambatan dakwah yang dialami KH. Khoirul Musafa terdiri dari tiga macam, yaitu hambatan semantik, hambatan psikologi dan hambatan sosio-antropologi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Dakwah; Metode dakwah; Aqidah; Syu’ubiyah qabailiyah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Wati Rimayanti
Date Deposited: 07 Jan 2022 03:25
Last Modified: 07 Jan 2022 03:25
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/14902

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics