Peran Penyuluh Islam dalam Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja di DesaTambakmulya Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Skripsi ini membahas tentang Kondisi dan bentuk-bentuk kenakalan remaja di Desa Tambakmulya, upaya yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam dalam Mengatasi Masalah di Desa Tambakmulya Kecmatan Puring Kabupaten Kebumen. Dan apa saja faktor yang mendukung dan menjadi penghambat Penyuluh Agama Islam dalm mengatasi masalah kenakalan remaja di Desa tersebut.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data primer merupakan sumber data utama yang diperoleh langsung dari sumber lapangan. Dalam penelitian ini sumber data primer berupa hasil wawancara dengna penyuluh agama islam dan tokoh masyarakat, serta kapolsek. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu laporan, jurnal dan buku yang mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1.) kondisi dan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang dilakukan oleh para remaja yaitu mengkonsumsi minum-minuman keras dengan alasan untuk menghilangkan sekejap masalah yang dihadapinya, tawuran atu perkelahian Antara geng dikarenakan permsalahan yang sanagt sepele dan kesalahpahaman yang kemudian dibesar-besarkan. Percintaan dengan lawan jenis yang bukan mahram. 2) faktor pendukung dan penghambat yang dilakukan oleh penyuluh agama islam yaitu dari segi medi sosial itu menjadi faktor pendukung sekaligus menjadi faktor penghambat, dengan danya media sosial berbagai macam informasi dapat diakses, kendala dana yang apabila melakuakn kegiatan penyuluhan masih menggunakan anggaran pribadi, dari segi jamaahnya sendiri, apabila jamaahnya banyak secara tidak langsung dapat mengajak teman yang lainnya untuk ikut pengajian. 3) upaya yang dilakukan oleh penyuluh agama islam dalam mengatasi masalah kenakalan remaja ysitu dengan cara ada dua yang pertama upaya pencegahan dan yang kedua yitu uapay penanganan. Upaya pencegahan berupa membentuk wadah orgnisasi kepemudaan seperti karang taruna, peringatan hari besar islam, dan membentuk ikatan remaja masjid. Serta upaya penanganan yaitu dengan cara melkukan pendekatan pribadi memberi masukan ilmu-ilmu agama kepada remaja dan membentuk keluarag yang harmonis. Dan dari pihak penyuluh melakukan kerja sama anatar tokoh masyarakat, pihak orang tua dan kepolisian.