Terdapat berbagai kelemahan penentuan arah kiblat yang selama ini digunakan seperti keterhalangan posisi benda langit oleh cuaca ataupun benda lain, lalu magnet kompas yang sering terganggu orientasi arahnya oleh kondisi lingkungan. Selain dari segi metode, pengukuran dengan alat yang standar hanya bisa dilakukan oleh para ahli falak ataupun yang telah dilatih menukur arah kiblat, padahal mengetahui arah kiblat merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, dikembangkan Website Penentu Arah Kiblat Berbasis Segitiga. Pada penelitian ini dikembangkan suatu sistem berbentuk website yang dapat menentukan kiblat dengan garis geodesi dan bangun datar segitiga yang diterapkan pada suatu peta digital. Penelitiaan kualitatif ini menggunakan pendekatan matematis dan teknologi informasi. penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengembangan dan akurasi website penentu arah kiblat berbasis segitiga. Sebagai pembanding akurasi, dilakukan analisis pengukuran terhadap hasil pengukuran arah kiblat oleh kemenag. Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap 6 lokasi data uji, website berhasil menghitung arah kiblat dan membuat segitiga untuk pengukuran di lapangan. Dibandingkan dengan perhitungan oleh petugas kemenag, terdapat selisih antara 0° 7’ 38.2” sampai dengan 0° 7’ 38.75” dikarenakan perbedaan dalam algoritma pengukuran. Petugas kemenag menggunakan triginometri bola sedangkan website menggunakan teori geodesi (rumus vincenty invers). Untuk pengukuran, terdapat perbedaan berkisar antara 0° 17’ 11.33” sampai dengan 1° 46’ 19.58”, nilai kemelencengan pengukuran kurang dari 2 derajat masih dapat ditolerir. Website penentu arah kiblat berbasis segitiga dapat diakses pada smartphone ataupun komputer yang tersambung dengan jaringan internet. Dengan demikian Website Penentu Arah Kiblat berbasis Segitiga bisa digunakan untuk mengukur arah kiblat dengan cukup akurat, mudah digunakan dan terjangkau yang dapat dijadikan alternatif teodolit ataupun tongkat istiwa’.