Perlindungan bagi konsumen dapat dilakukan oleh pelaku usaha dengan cara memberikan atau menciptakan sistem perlindungan konsumen. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui praktik jual-beli makanan dan minuman yang telah kadaluarsa di masyarakat Kabupaten Kendal dan perlindungan hukum bagi konsumen terhadap makanan dan minuman yang telah kadaluarsa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sudut pandang yuridis empiris, yaitu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara meneliti langsung ke lapangan. Sumber datanya dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Dalam proses analilis data ini penulis menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli makanan atau minuman yang sudah kadaluarsa masih terjadi di Kabupaten Kendal dikarenakan adanya ketidaktahuan penjual dan/atau pembeli, kelalaian penjual, pembeli yang sengaja membeli makanan atau minuman kadaluarsa, penjual yang sengaja memperjual belikan makanan atau minuman kadaluarsa karena faktor ekonomi, kemasan produk masih bagus dan tidak rusak. Upaya pemerintah dalam perlindungan konsumen terhadap peredaran dan perdagangan produk pangan kadaluarsa melalui UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta Kitab Undang-Undang Hukum Perdata meskipun dalam KUHPer tersebut tidak secara langsung memberikan perlindungan kepada konsumen.