Penentuan awal waktu isya Kementrian Agama RI menggunakan astrofotografi : studi kasus di Pantai Tegalsambi, Kabupaten Jepara

Hidayat, Faiz (2021) Penentuan awal waktu isya Kementrian Agama RI menggunakan astrofotografi : studi kasus di Pantai Tegalsambi, Kabupaten Jepara. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1602046054_FAIZ_HIDAYAT.pdf] Text
SKRIPSI_1602046054_FAIZ_HIDAYAT.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Berawal dari perbedaaan pendapat mengenai hilangnya syafaq yang dipaparkan para ahli Ilmu Falak, timbul keingintahuan berbentuk penelitian pendapat manakah yang dapat dijadikan acuan untuk penentuan awal waktu Isya. Khususnya perhitungan ketinggian Matahari yang ditentukan oleh Kemenag RI, sehingga dapat digunakan untuk masyarakat sekitar dalam mendirikan sholat Isya tepat pada waktunya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Field Research (penelitian lapangan), Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber primernya adalah Peneliti menggunakan data-data observasi dan wawancara. Sumber sekundernya adalah data dari jurnal “Imam Qusthalaani, Kajian Fajar dan syafaq perspektif fikih dan astronomi”,sebagai data tambahan dan pelengkap dalam kriteria ketinggian yang digunakan Kemenag RI. Metode yang digunakan dalam menganalisis data ini adalah metode kualitatif. Dalam menganalisis data tersebut, penulis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu penulis menggambarkan terlebih dahulu konsep ketinggian matahari yang digunakan Kemenag RI untuk menentukan awal waktu salat Isya sebagai fokus permasalahan. Peneliti juga menggunakan metode verifikatif analitis sebagai metode untuk membuktikan bahwa al-syafaq al-aḥmar atau mega merah hilang itu pada saat ketinggian Matahari bernilai -18°, seperti yang selama ini dipakai oleh Kemenag RI atau malah kurang dari -18° maupun lebih dari -18°.
Penggunaan ketinggian matahari yang ditetapkan Kementerian Agama RI untuk penentuan awal waktu Isya sudah sesuai dengan al-Quran dan Hadits. Kementerian Agama menetapkan permulaan awal waktu Isya dengan hilangya mega merah atau al-syafaq al-aḥmar. Hilangnya al-syafaq al-aḥmar menurut Kementerian Agama RI yaitu berada pada saat ketinggian matahari -18° dibawah ufuk. Ketetapan ketinggian matahari -18° sudah kesepakatan dari para pakar Ilmu Falak yang berada pada Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah, Kementerian Agama RI. Adapun hasil penelitian lapangan yang berlokasi di Pantai Tegalsambi, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah dengan lintang tempat -6°36'43.66" LS dan bujur tempat 110°39'3.31" BT, menggunakan Kamera DSLR (Diital Single Lens Reflek) selama lima hari penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketinggian matahari di daerah Pantai Tegalsambi, Kabupaten Jepara saat mega merah benar-benar menghilang adalah lebih dari -16° dan kurang dari -17°, dengan nilai rata-rata -16°50’48,83”. Dengan demikian, menurut hemat peneliti, agaknya penggunaan -18° yang ditetapkan oleh Kemenag RI kurang relevan jika digunakan di pantai Tegalsambi Jepara.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hisab; Awal waktu salat; Syafaq; Kementrian Agama; Astrofotografi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 527 Celestial navigation
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Annisa Rizki Safitri
Date Deposited: 09 Apr 2022 02:14
Last Modified: 09 Apr 2022 02:14
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15773

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics