Praktik jual beli follower, like, dan viewer di media sosial instagram dalam perspektif hukum Islam dan UU NO. 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik

Syafi’i, Imam (2021) Praktik jual beli follower, like, dan viewer di media sosial instagram dalam perspektif hukum Islam dan UU NO. 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1702036008_Imam_Syafi'i] Text (SKRIPSI_1702036008_Imam_Syafi'i)
SKRIPSI_1702036008_IMAM SYAFI'I;.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Media sosial “Instagram” bagi sebagian insan merupakan bagian dari kehidupan mereka adalah kebutuhan sekunder. Karena untuk menunjang pemiliknya dalam mempromosikan berbagai produk yang dipasarkannya atau sebagai “ajang bergengsi”. Alhasil mereka mencari cara instan agar instagramnya dilirik oleh pengguna lainnya. Dalam praktiknya, cara instan yang ditempuh yaitu dengan cara membeli follower, like, dan viewer sebanyak-banyaknya. Tetapi, perlu diingat, follower, like dan viewer dijual tidak semuanya akun aktif, namun akun pasif atau bot follower. Follower pasif atau bot follower ini tidak memiliki kemampuan untuk memberikan like, commment dan viewer serta bisa berhenti mengikuti (unfollow). Dimana sewaktu-waktu dan tidak dapat diprediksi, akun palsu tersebut akan di non aktifkan oleh pihak Instagram. Persoalannya, bagaimana Islam dan Undang-undang ITE menanggapi jual beli follower, like dan viewer tersebut ?
Penelitian ini membahas praktik jual beli follower, like dan viewer di media Instagram dan bagaimana transaksi jual beli follower, like dan viewer dalam hukum Islam dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang diperoleh saat penelitian di media sosial Instagram. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan dokumentasi yang kemudian data tersebut dianalisis menggunakan deskriftif analisis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hukum jual beli follower, like dan viewer di media sosial Instagram adalah tidak sah, sebab hukum jual beli seorang yang tidak memiliki hak kepemilikan adalah tidak sah dikarenakan jual beli fudul (jual beli follower, like, dan viewer yang bukan miliknya), dan karena follower, like, dan viewer ini sewaktu-waktu dapat menghilang dikarenakan pihak Instagram tidak menginginkan adanya akun pasif, maka jual beli ini termasuk jual beli gharar, karena suatu saat akun jenis ini akan menghilang namun hukumnya tetap sah dan jual beli follower, like, dan viewer ini menggunakan prinsip antarodin atau saling rela. Menurut Undang-undang No. 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jual beli follower, like, dan viewer tersebut belum sesuai karena dalam jual beli tersebut objek jual beli nya merupakan barang yang tidak dapat diketahui secara jelas, wujud dan jenisnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Jual beli; Follower; Like; Viewer; Instagram; Hukum Islam; Undang-undang ITE
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Ina Adedya Pramesti
Date Deposited: 16 Apr 2022 03:57
Last Modified: 16 Apr 2022 03:57
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15790

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics