Jumlah planet dalam tata surya menurut perspektif tafsir Al-Qur’ān dan Astronomi (kajian kitab Tafsir Al-Ayāt Al-Kauniyyah Fī Al-Qur’ān Al-Karīm karya Zaghloul Al-Najjar)

Murtadho, Wahyu (2021) Jumlah planet dalam tata surya menurut perspektif tafsir Al-Qur’ān dan Astronomi (kajian kitab Tafsir Al-Ayāt Al-Kauniyyah Fī Al-Qur’ān Al-Karīm karya Zaghloul Al-Najjar). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1602046110_Wahyu_Murtadho] Text (Skripsi_1602046110_Wahyu_Murtadho)
SKRIPSI_1602046110_WAHYU_MURTADHO.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Al-Qur’ān diyakini masih banyak sekali menyimpan maksud-maksud petunjuk kepada umat manusia yang belum terungkap sampai saat ini. Hal itu memunculkan banyaknya juga pemikiran-pemikiran para mufassir dengan keilmuan al-Qur’ān yang mereka miliki dan dengan dipadukan keilmuan lainnya memberikan pendapatnya tentang petunjuk-petunjuk tersebut. Salah satu bahasan dalam al-Qur’ān adalah mengenai alam semesta, terkhusus pada benda-benda langit yaitu matahari, bulan, bintang, planet, dsb. Dalam kebanyakan terjemahan al-Qur’ān, bintang mempunyai kosa kata yang sangat banyak, yaitu najm, kaukab, ṭāriq, dan burūj. Akan tetapi ternyata banyak mufassir yang membedakan makna dari beberapa kosa kata tersebut, salah satunya yang menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah lafadz kaukab (bentuk tunggal) atau kawākib (bentuk jamak) dimana mufassir memberikan makna pada lafadz tersebut adalah planet, bukan bintang. Dalam kitab tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm karya Zaghloul al-Najjar memberikan tafsiran yang berbeda berawal dari lafadz kaukab atau kawākib yang bermakna planet tadi, yaitu tafsiran mengenai jumlah planet dalam tata surya sebagai isyarat kosmik pada QS. Yusuf ayat 4. Oleh karena itu penelitian ini terfokus pada judul jumlah planet dalam tata surya menurut perspektif tafsir al-Qur’an dan astronomi (Kajian Kitab Tafsir al- Āyāt al-Kauniyyah Fī al-Qur’ān al-Karīm Karya Zaghloul al-Najjar).
Pokok penelitian atau masalah penelitian ini adalah bagaimana pendapat Zaghloul al-Najjar tentang jumlah planet dalam al-Qur’ān sesuai tafsiran pada kitabnya, dan juga bagaimana analisis dari aspek astronomis terhadap pendapat Zaghloul al-Najjar tentang jumlah planet dalam al-Qur’ān pada kitab tafsir tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan sumber data primer adalah kitab tafsir al-Āyāt al-Kauniyyah fī al-Qur’ān al-Karīm karya Zaghloul al-Najjar. Teknik pengumpulan datanya yaitu dilakukan dengan cara studi dokumen, baik berupa buku, catatan, karya tulis, dll serta dianalisis dengan metode analisis deskriptif dan komparatif.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, pertama, pada Q.S Yusuf ayat 4 menurut pendapat Zaghloul al-Najjar dalam kitab tafsirnya bahwa lafadz ahada ‘asyara kaukaban selain merujuk pada makna tafsir kesebelas saudara Nabi Yusuf juga memiliki makna isyarat kosmik tentang jumlah planet yang ada dalam tata surya, yaitu yang berjumlah sebelas. Hal itu diperkuat dari segi kebahasaan yaitu pada lafadz najm, kaukab, ṭāriq, dan burūj ini memililki makna tersendiri menurut beberapa mufassir yang penulis cantumkan. Kedua, pendapat Zaghloul al-Najjar tentang jumlah planet dalam tata surya ada 11 belum sepenuhnya benar, karena ada beberapa benda langit yang disebutkan dalam perincian kitab tafsir Zaghloul al-Najjar saat ini bukan termasuk kualifikasi sebagai planet berdasarkan keputusan sidang IAU tahun 2006. Selain itu ada juga perbedaam definisi planet yang dikemukakan oleh Zaghloul al-Najjar dengan IAU sehingga memungkinkan adanya perbedaan mengenai jumlah planet dari keduanya. Namun juga isyarat tersebut bisa menguat lagi dengan adanya penemuan planet X atau planet Nine pada tahun 2016 yang sampai saat ini penelitiannya masih berlanjut. Kita tahu bahwa mengaca pada penemuan planet Uranus dan Neptunus yang ditemukan berdasarkan adanya perhitungan matematika dahulu sebelum akhirnya ditemukan dengan pengamatan teleskop,seiring perkembangan zaman dan teknologi juga pada masa sekarang planet-planet baru itu ada secara perhitungan namun belum bisa teramati oleh teleskop.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tafsir Zaghloul al-Najjar; QS. Yusuf ayat 4; Tata surya; Astronomi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Annisa Rizki Safitri
Date Deposited: 16 Apr 2022 04:26
Last Modified: 16 Apr 2022 04:26
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15815

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics