Kriteria tinggi matahari dalam penentuan awal waktu salat subuh Wahidah Islamiyah perspektif fikih dan astronomi

Fatim, Zuridah (2020) Kriteria tinggi matahari dalam penentuan awal waktu salat subuh Wahidah Islamiyah perspektif fikih dan astronomi. Undergraduate (S1) thesis, Universutas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1602046107_ZURIDAH_FATIM] Text (SKRIPSI_1602046107_ZURIDAH_FATIM)
SKRIPSI_1602046107_ZURIDAH_FATIM.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Wahdah Islamiyah adalah organisasi masyarakat yang berpusat di Makassar, organisasi ini bergerak di bidang dakwah, sosial, dan pendidikan. Wahdah Islamiyah memperkuat keilmuan Falak yang mereka miliki lewat Komisi Rukyah dan Falakiyah, telah melakukan pengamatan dan memiliki ketetapan mengenai kriteria tinggi Matahari saat Subuh, yakni -17,5˚, sebagaimana majalah Qiblati melansir pernyataan bahwa salat subuh di Indonesia terlalu pagi karena kriteria tinggi Matahari yang digunakan oleh pemerintah yakni -20˚. Penelitian ini membahas : 1) Bagaimana pandangan Wahdah Islamiyah terhadap kriteria tinggi Matahari untuk penentuan awal waktu salat Subuh. 2) Bagaimana analisa kriteria tinggi Matahari Wahdah Islamiyah untuk penentuan awal waktu salat Subuh perspektif Fikih dan Astronomi.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Sedangkan menurut metode penelitian, penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis orang-orang yang diteliti. Penelitian ini berorientasi pada penentuan awal waktu salat menurut Wahdah Islamiyah. Metode pengumpulan data ialah dengan wawancara dan dokumentasi.Data primer dari penelitian ini akan didapat melalui proses wawancara langsung antara penulis dan narasumber terkait, sedangkan sumber sekundernya ialah data hasil perhitungan pengamatan posisi Matahari yang digunakan sebagai rujukan.
Penemuan hasil penelitian ini adalah: Pertama, dalam menentukan awal waktu salat, Wahdah Islamiyah menggunakan dalil hadis-hadis dari 6 imam hadis masyhur, yang berbeda hanya ketetapan kriteria tinggi Mataharinya, Wahdah Islamiyah menggunakan kriteria -17,5˚, yang disarikan dengan mengambil nilai tengah dari beberapa pendapat ahli dan hasil pemantauan yang menghasilkan -20˚ sampai -15˚. Kedua, berdasarkan data penelitian yang penulis dapat, tidak ada hasil pengamatan yang menunjukkan tinggi Matahari tersebut, begitupun dalam perhitungan yang dilakukan untuk mencocokkan hasilnya dengan Jadwal Imsakiyah yang tertera di website Wahdah Islamiyah. Setelah ditelaah, ternyata terdapat perbedaan penggunaan rumus. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus yang tertera di buku Slamet Hambali, terdapat perbedaan yang cukup jauh yakni sekitar 10 sampai 20 menit lebih lambat. Tentu hal tersebut perlu dikoreksi lagi, mengingat perbedaan yang lumayan jauh.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Fajar sidik; Kriteria tinggi matahari; Awal waktu salat; Salat subuh; Wahdah Islamiyah; Fikih; Astronomi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Fiqya Ainatul Latifa
Date Deposited: 16 Apr 2022 03:18
Last Modified: 16 Apr 2022 03:18
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15922

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics