Masyarakat nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang menggunakan warisan nenek moyang ketika akan melaksanakan pekerjaan mereka sebagai nelayan. Mereka menggunakan fenomena alam bulan dan rasi bintang sebagai haluan cuaca dan arah mata angin untuk memastikan apakah mereka harus berangkat bekerja atau tidak. Padahal, jika dibandingkan dengan zaman sekarang, teknologi telah mengalami perkembangan secara pesat, sehingga lebih memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka termasuk dalam menentukan cuaca dan arah mata angin. Namun berbeda dengan masyarakat nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang , meskipun mereka menggunakan teknologi yang tersedia, akan tetapi mereka lebih percaya kepada warisan nenek moyang mereka.
Penelitian ini akan membahas terkait bagaimana cara masyarakat nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang dalam menggunakan fenomena alam untuk membantu mempermudah pekerjaan mereka. Kemudian bagaimana analisis astronomi terhadap etnoastronomi masyarakat nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research). Adapun dalam metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara (Interview) dan dokumentasi (Documentation). Data yang diperoleh secara deskriptif dianalisis yaitu mendeskripsikan penggunaan atau pemanfaatan fenomena alam rasi bintang dan bulan oleh nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.
Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan yaitu, pertama, bahwa terdapat kesesuaian dan ketidaksesuaian terkait rasi bintang antara pemahaman masyarakat nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang dengan konsep astronomi baik dalam segi waktu munculnya, arah, dan formasi rasi bintang. Kedua, pemahaman masyarakat nelayan di Desa Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang merupakan pemahaman yang turun temurun dari nenek moyang mereka.