FTV dipandang sebagai salah satu media komunikasi yang efektif dalam penyebarluasan ide dan gagasan, film juga merupakan media ekspresi seni yang memberikan jalur pengungkapan kreativitas, dan media budaya yang melukiskan kehidupan manusia. Sehingga pesan dalam FTV tersebut dapat tersampaikan ke pada masyarakat melalui cara yang kreatif dengan alur cerita yang menarik. Salah satu FTV yang memiliki peminat cukup besar adalah FTV Suara Hati Istri Episode Kebahagiaan Suamiku pada Wanita Lain, Kebahagiaanku pada Anakku. FTV ini merupakan film televisi yang mengisahkan tentang perjuangan seorang istri dalam menjaga rumah tangganya. Sosok istri dalam FTV ini digambarkan sebagai perempuan yang mengalami ketidakadilan karena suaminya. Ketidakadilan yang digambarkan dalam FTV ini salah satunya adalah ketidakadilan gender. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Representasi Ketidakadilan Gender dalam Film Televisi (FTV) Suara Hati Istri” dengan rumusan masalah yaitu bagaimanakah wujud representasi ketidakadilan gender dalam FTV Suara Hati Istri?. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik Roland Barthes dimana terdapat denotasi, konotasi, dan mitos. Paradigma yang digunakan konstruktivisme atau constructionist approach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakadilan gender dalam FTV Suara Hati Istri direpresentasikan melalui scene-scene yang menunjukkan adanya marginalisasi, subordinasi, stereotype, dan kekerasan yang dialami oleh tokoh Rina. Penelitian ini juga sesuai dan memperkuat teori-teori yang sudah ada tentang ketidakadilan gender.