Agama lahir sebagai respon terhadap kehidupan manusia yang menyimpang dari hakikat kemanusiaan, tak ubahnya dengan Al-Qur’an yang merupakan buku panduan dalam menjalani kehidupan di dunia dan keselamatan di akhirat. Salah satu penyimpangan tersebut adalah kebencian. Kebencian sebagai tindakan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama dan lain-lain. Kebencian tak urung menjadi bagian dari sejarah kenabian khususnya nabi Muhammad Saw, yang dewasa ini turut menjadi masalah serius yang dihadapi oleh umat Islam di seluruh dunia. Kewajiban setiap Muslim untuk melaksanakan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar mustinya dapat dilaksanakan dengan tepat tanpa memandang perbedaan golongan. Tujuan dari penelitian ini mencakup dua hal. Pertama, penelitian ini akan melihat dan membahas tentang term-term kebencian yang terdapat dalam Al-Qur’an dan pandangan Mufassir. Kedua, penelitian ini juga akan mencoba menelaah ayat dengan menggunakan perspektik hermeneuika Wilhelm Dilthey dengan metode Kritik Historisnya dengan harapan mendapatkan pandangan yang lebih luas dalam menyikapi sebuah kebencian.