Nikah secara online bagi penderita covid-19 dalam perspektif maqāsid asy-syarī’ah

Mahsun, Moh. Adib (2021) Nikah secara online bagi penderita covid-19 dalam perspektif maqāsid asy-syarī’ah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1402016109_Moh._Adib_Mahsun] Text (SKRIPSI_1402016109_Moh._Adib_Mahsun)
1402016109_Mohammad Adib Mahsun_LENGKAP TUGAS AKHIR - Adib Mahsun.PDF - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Masa pandemi Covid-19 memicu banyak kontroversi dan perdebatan ditengah-tengah masyarakat tidak terkecuali dalam hal pernikahan, terlebih lagi jika salah satu calon pengantin menderita Covid-19. Oleh karena itu menarik untuk mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan nikah secara online bagi penderita covid-19 dan bagaimana tinjauan Maqāṣid as-Syarī’ah terhadap pernikahan secara online bagi penderita covid-19.
Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berikut, yaitu: 1. Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Nikah Online Bagi Penderita Covid-19?, 2. Bagaimana Tinjauan Maqāṣid asy-Syarī’ah terhadap Pernikahan Secara Online bagi Penderita Covid-19 ?.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan mengumpulkan data-data yang digali berlandaskan sumber literatur atau tulisan terutama Peraturan Perundang-undangan atau pun Peraturan Pemerintah lainnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan filosofis. Pendekatan normatif dalam penelitian mengacu pada hukum Islam yang secara khusus membahas tentang Pernikahan. Sedangkan pendekatan filosofis dalam penelitian ini didasarkan pada konsep Maqāṣid asy-Syarī’ah.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya pernikahan secara online bagi penderita Covid-19 bisa dilaksanakan dan dianggap sah (menurut madzab Hanafi) atau bisa dilakukan dengan menunjuk wakil bagi calon pengantin pria/wali calon pengantin wanita yang positif Covid-19 untuk melakukan ijab kabul dengan catatan tetap melaksanakan prokes secara ketat sesuai anjuran dari pemerintah seperti yang tertuang pada Surat Edaran Nomor: P-001/DJ.III/HK.007/07/2021 Tentang Petunjuk Teknis Layanan Nikah Pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sedangkan berdasarkan tinjauan maqâshid asy-syariah dan kaidah mencegah kerusakan lebih didahulukan dari mendatangkan kebaikan, maka penangguhan acara pernikahan secara online bagi penderita Covid-19 lebih diutamakan, dikarenakan adanya ancaman pada salah satu unsur maqâshid asy-syariah, yaitu: pemeliharaan jiwa (hifz al-Nafs).

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Pernikahan online; Covid-19; maqashid asy-Syari’ah.
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 25 Jun 2022 03:13
Last Modified: 25 Jun 2022 03:13
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16290

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics