Penulis tertarik meneliti manfaat sebagai media dakwah juga merupakan bagian dari proses kulturasi dakwah, yaitu dakwah yang mempertimbangkan potensi dan kecenderungan kultural masyarakat. Karena memang sejatinya dakwah seharusnya mampu memasuki ranah kultur sebagai kecenderungan masyarakat, maka memilih instagram sebagai media dakwah merupakan suatu keharusan bagi da’i. Atas dasar itulah peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai Fenomenologi dakwah melalui media sosial Instagram. Penelitian ini memiliki Tujuan yang ingin dicapai menggali lebih dalam dan memahami tentang Pesan Media Sosial Instagram Akun Alasantri Dalam Penyebaran Dakwah Bagi Para Millenial. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan , teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Setiap akun media sosial yang di dalamnya mengandung unsur dakwah, bisnis, motivasi, dan yang lainnya pasti memiliki tujuan utama untuk akunnya sendiri agar bisa berkembang menjadi akun yang bermanfaat bagi para pengikutnya, begitupun dengan akun instagram @alasantri. Akun instagram ini memiliki tujuan utama yaitu menjadi akun instagram yang bisa menyampaikan pesan agama kepada siapapun, di manapun dan kapanpun. Mengingat bahwa media sosial instagram ini merupakan salah satu media dakwah yang dapat menembus ruang dan waktu sehingga dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah secara luas.
Akun instagram @Alasantri merupakan akun yang memposting konten dakwah dengan keunikan yang khas yaitu dilihat darikeseharian santri di pondok. Pada konten dakwah yang dibuatnya terdapat pesan berupa pesan dakwah ibadah, pesan dakwah akidah, dan pesan dakwah akhlak. Dalam pesan dakwah ibadah ditemukan mengenai ibadah yang dilakukan di hari jumat. Dalam pesan dakwah akidah terdapat pesan mengenai tauhid dan keimanan, berupa enam rukun iman kepada Allah Swt. Serta dalam pesan dakwah akhlak ditemukan pesan mengenai perilaku antar sesama makhluk sebagai cerminan diri.