Seiring perkembangan zaman, praktik pengamatan hilal kini sudah dilengkapi dengan instrumen canggih. Teknologi rukyat mengalami lompatan yang cukup signifikan dengan munculnya teknologi optik. Perkembangan teknologi yang ada memiliki peran penting sebagai media verifikasi terhadap kesaksian seseorang dalam melihat hilal tapi diragukan validitasnya. Dalam menyikapi perkembangan teknologi yang dipakai untuk rukyatul hilal, ulama fiqh baik klasik maupun kontemporer memberikan respon positif terkait penggunaan alat bantu rukyat yang bertujuan untuk memudahkan proses rukyatul hilal, terutama dalam hal memperjelas objek pandang hilal agar hilal dapat dilihat dengan mata visual. Untuk menyiasati hal tersebut Griya Antariksa membuat SOP (Standard Operating Procedur) pengamatan hilal yang disandarkan pada pengamatan benda langit secara astronomis. Penggunaan instrumen dan teknik pengamatan yang dilakukan terbukti dapat memberikan hasil yang baik dan objektif untuk kesaksian pengamatan hilal.

Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana SOP pengamatan hilal di Griya Antariksa dan bagaimana SOP pengamatan hilal di Griya Antariksa dalam perpektif fiqh dan astronomi?

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data primer yang digunakan yaitu hasil wawancara dengan pihak terkait, dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan pengamatan hilal sebagai data sekunder. Adapun metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis.

Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, SOP pengamatan hilal di Griya Antariksa, mulai dari instrumen yang digunakan, lokasi pengamatan, hingga teknik pengamatan ternyata memiliki perbedaan dengan SOP pengamatan hilal pada umumnya, yakni tidak sampai pada tahap olah citra digital. Kedua, SOP pengamatan hilal di Griya Antariksa ditinjau dari perspektif fiqh dan astronomi, bahwa hasil pengamatan tersebut layak untuk dijadikan alat bukti dalam kegiatan pengamatan hilal karena keberadaannya termasuk dalam kategori istihsan dan istishlah mampu membantu dalam hal meyakinkan keterlihatan hilal, serta hasil pengamatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jika ditinjau dari perspektif astronomi, penggunaan teknologi modern sebagaimana dilakukan oleh Griya Antariksa dapat meningkatkan obyektifitas dalam kesaksian rukyatul hilal.