Hubungan asupan zat besi, kadar hemoglobin, dan status gizi terhadap kebugaran jasmani remaja putri di MA Keterampilan Al-Irsyad Gajah

Khasanah, Arini Noor (2021) Hubungan asupan zat besi, kadar hemoglobin, dan status gizi terhadap kebugaran jasmani remaja putri di MA Keterampilan Al-Irsyad Gajah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1707026020_Arini_Noor_Khasanah] Text (Skripsi_1707026020_Arini_Noor_Khasanah)
Skripsi_1707026020_Arini_Noor_Khasanah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: Asupan zat besi yang mencukupi, kadar hemoglobin yang sesuai batas normal, dan status gizi yang baik diperlukan oleh remaja untuk dapat mempertahankan kebugaran jasmaninya agar dapat meningkatkan prestasinya di sekolah. Asupan zat besi yang kurang akan membuat produksi hemoglobin menjadi menurun. Kadar hemoglobin yang rendah dapat membuat gangguan pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh, akibatnya metabolisme energi di dalam sel menjadi terganggu. Status gizi yang tidak normal akan mempersulit mobilitas atau pergerakan seseorang dalam beraktivitas, sehingga berisiko terhadap kualitas kebugaran jasmani remaja.
Tujuan: Mengetahui hubungan asupan zat besi, kadar hemoglobin dan status gizi terhadap kebugaran jasmani remaja putri di MA Al-Irsyad Gajah
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional, di mana sampel penelitian berjumlah 65 responden. Data yang diukur adalah asupan zat besi menggunakan metode food recall, kadar hemoglobin diukur menggunakan alat Easytouch GCHB, status gizi dari IMT/U, dan kebugaran jasmani diukur menggunakan metode beep test. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Gamma dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ordinal.
Hasil: Karakteristik responden yang memiliki asupan zat besi kurang (41,5%) dan asupan zat besi baik (58,5%). Mayoritas responden memiliki kadar hemoglobin baik (69,2%). Mayoritas status gizi responden yaitu status gizi normal (55,4%). Mayoritas kebugaran jasmani yaitu cukup (60%). Hasil analisis bivariat menunjukkan asupan zat besi dan kadar hemoglobin berhubungan dengan kebugaran jasmani (nilai p<0,005). Status gizi tidak berhubungan dengan kebugaran jasmani (nilai p>0,005). Analisis multivariat menunjukkan bahwa kadar hemoglobin lebih mempengaruhi terhadap kebugaran jasmani sebesar 1,73, dibandingkan asupan zat besi yang berpengaruh 1,1 kali terhadap kebugaran jamani.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan zat besi, kadar hemoglobin dengan kebugaran jasmani, dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kebugaran jasmani.

ABSTRACT:
Background: Adequate iron intake, hemoglobin levels that are within normal limits, and good nutritional status are needed by adolescents to be able to maintain their physical fitness in order to improve their achievement in school. Less iron intake will make hemoglobin production decrease. Low hemoglobin levels can make the disruption of oxygen transport throughout the body, as a result of which energy metabolism in cells becomes disrupted. Abnormal nutritional status will complicate a person's mobility or movement in activities, thus risking the quality of adolescent physical fitness.
Objective: Knowing the relationship of iron intake, hemoglobin levels and nutritional status to the physical fitness of young women in MA Al-Irsyad Gajah
Method: The study was conducted using a cross sectional design, in which a sample of 65 respondents. The data measured was iron intake using the food recall method, hemoglobin levels were measured using the Easytouch GCHB tool, the nutritional status of BMI / U, and physical fitness was measured using the beep test method. Bivariate analysis uses gamma correlation tests and multivariate analysis using ordinal logistic regression.
Results: Characteristics of respondents who had less iron intake (41.5%) and good iron intake (58.5%). The majority of respondents had good hemoglobin levels (69.2%). The majority of respondents' nutritional status was normal nutritional status (55.4%). The majority of physical fitness is enough (60%). The results of bivariate analysis showed that iron intake was associated with physical fitness (p value <0.005). Hemoglobin level has a relationship with physical fitness (p value <0.005). Nutritional status is not related to physical fitness (p value> 0.005). Multivariate analysis showed that hemoglobin level had more influence on physical fitness by 1.73, compared to iron intake which had 1.1 times effect on modern fitness.
Conclusion: There is a relationship between iron intake, hemoglobin levels and physical fitness, and no relationship between nutritional status and physical fitness.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kebugaran jasmani; Asupan zat besi; kadar hemoglobin; Status gizi; Remaja putri
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medical sciences Medicine > 613 Promotion of health
Divisions: Fakultas Psikologi dan Kesehatan > 13211 - Gizi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 01 Jul 2022 01:52
Last Modified: 01 Jul 2022 01:52
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16332

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics