Validitas kriteria visibilitas hilal mabims 2012 dan implikasinya terhadap penyatuan kalender hijriah di Indonesia

Himawan, Rifal (2021) Validitas kriteria visibilitas hilal mabims 2012 dan implikasinya terhadap penyatuan kalender hijriah di Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo.

[thumbnail of 1702046065_RIFAL HIMAWAN_LENGKAP] Text (1702046065_RIFAL HIMAWAN_LENGKAP)
1702046063_RIFAL HIMAWAN_Full Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penyatuan kalender Hijriah di Indonesia hingga saat ini belum dapat terwujud. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Kamariah, yaitu dengan harus melihat hilal secara langsung (rukyat) atau cukup melalui perhitungan astronomis dan matematis (hisab). Pemerintah melalui Kementrian Agama, berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan menggagas metode imkanurrukyah dan menggunakan kriteria visibilitas hilal MABIMS 2012. Namun, kriteria MABIMS 2012 dengan tinggi hilal minimal 2 derajat, jarak sudut matahari-bulan minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal 8 jam, diragukan validitasnya. Kriteria tersebut dianggap terlalu rendah secara astronomis dan sudah tidak relevan digunakan karena perubahan iklim dan cuaca yang semakin mempersulit dalam melihat hilal. Penelitian ini dilakukan untuk menguji validitas kriteria visibilitas hilal MABIMS 2012, dan implikasinya terhadap penyatuan Kalender Hijriah di Indonesia
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Menggunakan sumber data primer berupa data laporan rukyatul hilal Tim Hisab Rukyat Kemenag RI yang tercantum dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang penetapan 1 Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah tahun 1433 H - 1441 H/2012 M - 2020 M, serta hasil wawancara yang dilakukan dengan anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag RI sebagai pelaksana hisab rukyat untuk mengetahui tanggapannya terkait validitas kriteria MABIMS. Adapun sumber data sekunder berupa makalah, buku, jurnal dan karya-karya tulis lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dari tahun 2012 sampai tahun 2020 terdapat 8 keadaan dimana hilal berada pada tinggi 2 hingga 3 derajat di seluruh Indonesia saat menjelang penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzhulhijah. Dari 8 keadaan tersebut hilal dapat teramati sebanyak tiga kali, yaitu pada penentuan 1 syawal 1434/2013, pada penentuan 1 Dzulhijjah 1434/2013, kemudian pada penentuan 1 Syawal 1436/2015. Berdasarkan data tersebut tingkat keberhasilan kriteria visibilitas hilal MABIMS 2012 yaitu sebesar 37.5 %. Walaupun tingkat akurasinya hanya 37.5% namun terlihatnya hilal oleh perukyat pada ketinggian 2 derajat telah memvalidasi teori kriteria visibilitas hilal MABIMS. Hal tersebut membuktikan bahwa kriteria ini relevan untuk digunakan dan memantabkan penggunaan kriteria ini sebagai dasar penentuan awal bulan Kamariah. Penggunaan Kriteria Imkanurrukyat MABIMS oleh pemerintah juga dapat meminimalisir perbedaan penetapan awal bulan Kamariah sehingga keresahan yang timbul dimasyarakat dapat teredam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kriteria Visibilitas Hilal; Kriteria MABIMS; Penyatuan Kalender Hijriah
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Ana Afida
Date Deposited: 02 Sep 2022 05:25
Last Modified: 02 Sep 2022 05:25
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16434

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics