Zakat mempunyai potensi besar dan sebagai sumber perekonomian bagi umat islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi zakat dan penerimaan zakat di BAZNAS Kabupaten Demak. Peneitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber. Hasil perhitungan menunjukan potensi zakat di Kabupaten Demak sebesar Rp. 443.114.432.506. Namun demikian, terdapat ketimpangan anata potensi dengan realisasi penerimaan zakat di BAZNAS Kabupaten Demak. Pada tahun 2019 penerimaan zakat di BAZNAS Kabupaten Demak sebesar Rp. 1.724.544.000 atau sekitar 0,04% dari potensi zakat. Menurut Bapak Bambang Susiharto factor yang mempengarui rendahmya penerimaan zakat di Kabupaten Demak antara lain;(1) masyarakat masih membayar zakat secara tradisional, (2) minimnya pengelolaan zakat di Kabupaten Demak, (3) masih minimnya peran pemerintah
Perlu adanya pengoptimalan potensi zakat sehingga dengan pengoptimalan tersebut diharapkan dapat meningkatkan penerimaan zakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Demak. Berikut cara dalam pengoptimalan dalam penerimaan zakat; (1) memberi pemahaman kepada masyakarat akan kwajiban berzakat, (2) penyadaran penyaluran zakat lewat lemabaga amil, (3) saling berkesinambungan antara lembaga amil, muzakki, dan pengawas, (4) melakukan kontrol dan sistem pelaporan pada amil,(5) mendirikan lembaga amil disetiap wilayah yang memiliki potensi, (6) saling bersninergi keluarga dengan lembaga amil.