Efek kelembaban udara terhadap pelaksanaan rukyatul hilal (studi kasus di menara al-Husna MAJT)

Fitriyah, Khana (2021) Efek kelembaban udara terhadap pelaksanaan rukyatul hilal (studi kasus di menara al-Husna MAJT). Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.

[thumbnail of Skripsi1402046004_Khana Fitriyah_Lengkap] Text (Skripsi1402046004_Khana Fitriyah_Lengkap)
1402046004_Khana Fitriyah_Skripsi Lengkap - khana fitriyah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Menara al Husna Masjid Agung Jawa Tengah merupakan salah satu lokasi rukyat yang berada di lingkungan wilayah perkotaan di sebelah Timur kota Semarang, berada pada lintang -6˚59ʹ04,16ʺ LS dan 110˚26ʹ47,85ʺ BT, dengan ketinggian dasar menara sampai menara pandang 99 m Arah Barat lokasi yang bertemu langsung dengan pusat kota Semarang, sehingga pandangan pengamat akan menjadi sebuah permasalahan keterkaitannya dengan kendala kelembapan udara. Kendala yang sering dihadapi setiap kali melaksanakan rukyatul hilal di Menara Al-Husna Majid Agung Jawa Tengah adalah faktor mendung. Dikarenakan komplek Masjid Agung Jawa Tengah beriklim basah, dan berada di tengah kota besar yang banyak terkontiminasi polusi udara. Kurangnya kualitas udara di MAJT menyebabkan lapisan atsmosfer menjadi kotor karena banyaknya aktifitas industri dan pemukiman serta perkotaan.
Diantara faktor yang mempengaruhi keberhasilan Rukyatul hilal yaitu cuaca. Kondisi cuaca yang dapat terjadi di Indonesia adalah cerah berawan dan hujan. Salah satu unsur pembentukan iklim dan cuaca adalah kelembapan udara, oleh karena itu penulis ingin mengetahui seberapa efek kelembapan udara terhadap pelaksanaan Rukyatul hilal. Maka didalam skripsi ini penulis mengambil penelitian yang berjudul “Efek Kelembapan Udara terhadap Pelaksanaan Rukyatul Hilal, Studi Kasus Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)” dengan persoalan yang dibahas adalah: Bagaimana variasi kelembapan udara di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah dan Bagaimana efek kelembapan udara terhadap pelaksanaan Rukyatul Hilal di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian lapangan. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sumber data primernya adalah observasi secara langsung dan wawancara dengan pihak yang terkait. Sedangkan data sekundernya adalah dokumen, buku, jurnal penelitian serta artikel yang berkaitan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah data terkumpul, penulis menggunakan metode analisis deskriptif.
Kelembapan udara yang terjadi saat melaksanakan rukyat di MAJT berefek langsung terhadap hasil Rukyatul Hilal karena kelembapan udara mempunyai efek terhadap terjadinya pembentukan kondensasi. Bentuk yang diperoleh dari kondensasi uap air termasuk embun, embun es, kabut dan awan. Awal tebal dan merata di sekitaer daerah lokasi rukyat dapat membiaskan cahaya Hilal, mengurangi kecerahan cahaya hingga menutupi Hilal, sehingga membuat para pengamat kesulitan dalam mengamati ketampakannya. Meskipun Hilal berada diatas ufuk saat Matahari terbenam Hilal belum tentu bisa diamati.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Rukyatul hilal; Kelembapan udara; Menara al Husna Masjid Agung Jawa Tengah
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 529 Chronology
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 12 Sep 2022 08:45
Last Modified: 12 Sep 2022 08:45
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16659

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics