Tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli oyotan (studi kasus di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang)

Ulya, Ely Munal (2022) Tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli oyotan (studi kasus di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang). Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.

[thumbnail of Skripsi_1402036120_Ely Munal Ulya_Lengkap] Text (Skripsi_1402036120_Ely Munal Ulya_Lengkap)
1402036120 ELY MUNAL ULYA FULL SKRIPSI - Ely Crash ID.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Pada prakteknya yang terjadi pada sistem jual beli bengkoang dengan sistem oyotan di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang buahnya masih berada di dalam tanah, besar kecilnya pastinya berbeda-beda. Namun biasanya penjual maupun pembeli hanya mengira-ngira dalam transaksi jual beli tersebut, sehingga menimbulkan ketidakpastian dan mengandung unsur gharar. Ada lahan satu petak ditanami Bengkoang dan si pembeli mengira-ngira panennya mencapai 5 kwintal dan setelah di panen ternyata hasilnya bisa kurang atau lebih dari perkiraan tersebut. Maka dari praktek jual beli bengkoang tersebut akan menimbulkan perselisihan atau kerugian yang dialami oleh salah satu pihak antara penjual maupun pembeli
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi dan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif sosiologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktek jual beli bengkoang dengan sistem oyotan di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang menggunakan dua kali akad, dimana akad pertama hanya terkait dengan akad kesepakatan bahwa kedua belah melakukan praktek jual beli. Namun dalam akad tersebut hanya sebagai pengikat agar petani (penjual) tidak menjual hasil panen kepada pembeli lain. Dalam akad tersebut tidak ada barang sebagai objek jual beli yang diserahterimakan. Hal ini karena buah bengkuang yang menjadi objek jual beli masih berada di dalam tanah, sehingga objek tersebut belum memiliki kejelasan (gharar). Dalam kesepakatan tersebut pembeli melakukan pembayaran dengan uang panjar (uang muka) sebagai tanda jadi atau pengikat telah terjadinya akad jual beli. Sementara untuk akad kedua dilakukan setelah masa panen tiba dimana dilakukan dengan serah terima objek jual beli, yakni buah bengkung yang telah dipanen. Untuk akad kedua ini telah sesuai dengan Hukum Islam, dimana dalam akad ini disertakan objek jual beli sudah jelas dan bisa diserahterimakan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Jual beli; Sistem oyotan; Tebas; Bengkoang
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 12 Sep 2022 08:49
Last Modified: 12 Sep 2022 08:49
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16687

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics