Dakwah di Bumi Ngapak: studi tentang upaya penyebaran ajaran Islam di Kabupaten Banyumas tahun 1998-2020

Saefulloh, Aris (2021) Dakwah di Bumi Ngapak: studi tentang upaya penyebaran ajaran Islam di Kabupaten Banyumas tahun 1998-2020. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1400039038_Aris_Saefulloh] Text (Disertasi_1400039038_Aris_Saefulloh)
Disertasi_1400039038_Aris_Saefulloh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Perkembangan agama Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan dakwah yang dilakukan. Proses perkembangan dakwah sendiri berjalan dinamis sejak awal penyebarannya hingga kini. Islam datang dan disebarkan dengan berbagai cara memanfaatkan media dan situasi masyarakat yang ada. Mengupayakan dakwah berarti mengintegrasikan semua potensi yang diyakini mendukung, di antaranya adalah teknologi dan kebudayaan masyarakat. Dengan demikian gerakan dakwah bukan hanya sekedar menyampaikan pesan saja, namun sekaligus penggunaan pranata sosial serta mengambil dan mengembangkan nilai kebudayaan yang ada. Banyumas adalah salah satu kabupaten di wilayah Jawa Tengah dan memiliki keunikan yang membedakan dengan daerah lainnya. Banyumas memiliki bahasa yang khas yaitu “ngapak” serta budaya dan tradisi lokal yang kuat. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana dinamika perkembangan agama Islam di Kabupaten Banyumas?, (2) Bagaimana tipologi dai dalam upaya penyebaran ajaran Islam di Banyumas?, (3) Mengapa penggunaan teknologi informasi komunikasi dan aspek budaya berimplikasi pada upaya penyebaran agama Islam di Banyumas?. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi etnografi, sehingga diperoleh gambaran dan pemahaman komprehensif tentang upaya penyebaran agama Islam di Banyumas. Data-data penelitian diperoleh dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan fenomenologi dan analisis deskriptif, induktif dengan mengkonstruksikan antara data dan fakta.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Perkembangan agama Islam di Banyumas memiliki dinamika yang unik dengan konsep, ide, keyakinan dan ritual yang beragam. Akulturasi budaya lokal yang sudah mengakar kuat dengan \Islam sebagai agama baru tidak dapat terelakkan, sehingga melahirkan, tipologi Islam yang unik di Banyumas, yaitu: Islam Kejawen, Islam T}arekat, Islam Kampung, Islam Puritan dan Islam Moderat. (2) Da’i di Kabupaten Banyumas selain menyiarkan agama Islam juga berperan sebagai pemimpin non-formal, yang dapat dikelompokkan dalam beberapa tipologi, yaitu: dai santri, dai akademisi langgar. (3) Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam gerakan dakwah saat ini menjadi sebuah keniscayaan. Walaupun pemanfaatannya masih belum maksimal, namun menjadi gerakan dakwah baru yang memberikan pengaruh perubahan pada dataran mikro kehidupan beragama masyarakat. Sementara dalam aspek budaya terlihat dengan berbagai fenomena dakwah di Banyumas, antara lain: (a) kiai ngapak yang berakwah dengan menggunakan bahasa banyumasan, (b) dakwah melalui seni pertunjukan tradisional, seperti: wayang kulit, tek-tek banyumasan, begalan, (c) dakwah melalui hadrah atau seni Islam, dan (d) masjid sebagai media dakwah.
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini antara lain: (1). bahwa beragamnya kegiatan dakwah yang ada di Banyumas harus mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat luas. (2) masih perlu didorong kesadaran bahwa realitas masyarakat Banyumas adalah masyarakat yang sangat plural, dan (3) penelitian ini dapat menjadi acuan dalam penelitian berikutnya yang lebih mendalam berkaitan dengan upaya penyebaran ajaran Islam di Banyumas.

ABSTRACT:
The development of Islam is very dependent and closely related to the da’wah itself. The process of developing da’wah has been dynamic since the beginning of its spread until now. Islam came and spread in various ways using the media and the existing social situation. Strive for da’wah means integrating all potentials that are believed to be supportive, including technology and community culture. Thus the da’wah movement is not just conveying messages, but also using social institutions and taking and developing existing culture values. Banyumas is one of the regencies in the Central Java region and has a uniqueness that distinguishes it from other regions. Banyumas has a distinctive language, namely “ngapak” as well as strong local culture and traditions. This study is intended to answer the following problems: (1) How is the dynamics of the development of Islam in Banyumas Regency? (2) What are the typology da’i in an effort to spread Islamic teachings in Banyumas?; (3) Why does the technological and socio-cultural aspects give the impact of changes in the effort to spread Islamic teachings in Banyumas?. These problems were discussed through ethnographic studies, in order to obtain a comprehensive picture and understanding of the efforts to spread Islam in Banyumas. The research data were obtained by means of observation, in-depth interviews and documentation. All data were analyzed using a phenomenological approach and descriptive, inductive analysis by constructing between data and facts.
This study shows that: (1) The development of Islam in Banyumas has a unique dynamic with various concepts, ideas, beliefs and rituals. Acculturation of local culture that is deeply rooted in Islam as a new religion is inevitable, thus giving a unique Islamic typology in Banyumas, namely: Islam Kejawen, Islam Tarekat, Islam Kampung, Islam Puritan and Moderate Islam. (2) Da'i in Banyumas Regency in addition to broadcasting Islam also act as non-formal leaders. which can be grouped into several typology, namely: dai santri, dai akademisi, dan dai langgar. (3) The use of communication and information technology in the da'wah movement is now a necessity. Although its utilization is still not maximized, it has become a new da'wah movement that has an influence on changes in the micro-planets of people's religious life. Meanwhile, in the cultural aspect, it can be seen with various phenomena of da'wah in Banyumas, including: (a) kiai ngapak who preach by using the Banyumasan language, (b) da’wah through traditional performing arts, such as wayang kulit, banyumasan thek-thel, begalan. (c) da’wah through hadrah or Islamic art, and (d0 mosques as a medium of da’wah.
The suggestions that can be conveyed from the results of this study include: (1) the variety of da’wah activities in Banyumas must have been supported by various parties, both the government and the wider communities. (2) it is still necessary to encourage awareness that Banyumas community is a very plural society, and (3) this research can be used as a reference in further in-depth research related to efforts to spread Islamic teachings in Banyumas.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Dakwah; Budaya; Ngapak; Banyumas
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Aug 2022 07:41
Last Modified: 27 Aug 2022 07:41
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16745

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics