Transformasi maqāṣid al-syarī‘ah: analisis pemikiran al-Khādimī.

Tajrid, Amir (2021) Transformasi maqāṣid al-syarī‘ah: analisis pemikiran al-Khādimī. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1400039070_Amir_Tajrid] Text (Disertasi_1400039070_Amir_Tajrid)
Disertasi_1400039070_Amir_Tajrid.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: pertama, pemikiran al-Khādimī, seorang pakar dan penerus kajian maqāṣid kontemporer, tentang maqāṣid al-syarī‘ah sebagai disiplin ilmu baru dengan menulis tidak kurang dari sepuluh buku di bidang maqāṣid al-syarī‘ah. Dia mensejajarkan ilmu maqāṣid al-syarī‘ah dengan ilmu-ilmu keIslaman lain. Pemikirannya menuai pro dan kontra di kalangan para ‘ulamā’. Di antara yang pro adalah Mas‘ūd Ṣabrī, ‘Alī ibnu Rabī‘ah, Ibnu ‘Āsyūr, dan ‘Umar al-Jayyidī. Sementara yang kontra adalah ‘Allāl al-Fāsi, ‘Abdullāh Darrāz, al-Raisūnī, dan ‘Ajīl Jāsim al-Nasymī. Kedua, problematika masyarakat dan kegelisahan intelektual untuk menemukan solusi hukum. Karena itu, inovasi di bidang metodologi hukum harus mendapatkan perhatian secara serius. Pengembangan dan penerapan maqāṣid al-syarī‘ah untuk menjawab problematika tersebut perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan menguji dan mengkritik pemikiran al-Khādimī dengan empat rumusan masalah, yaitu: 1) Bagaimana transformasi dan periodesasi maqāṣid al-syarī‘ah? 2) Bagaimana pemikiran al-Khādimī mengenai ilmu maqāṣid al-syarī‘ah dalam perspektif filsafat ilmu?; 3) Bagaimana progress of science ilmu maqāṣid al-syarī‘ah dari al-Khādimī?; dan 4) Bagaimana kelebihan dan kekurangan formulasi ilmu maqāṣid al-syarī‘ah al-Khādimī?
Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif-kepustakaan dengan pendekatan filsafat ilmu. Sumber data berasal dari karya al-Khādimī dan karya lain yang relevan. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data kepustakaan berupa kitab, jurnal, tesis, dan disertasi yang relevan dan menelaahnya dengan cara perenungan mendalam dan radikal tentang masalah yang menjadi fokus penelitian. Analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Penelitian ini menyimpulkan, pertama, transformasi konsep maqāṣid al-syarī‘ah, secara historis, terlihat dari kelahiran dan perkembangannya. Konsep tersebut membentuk jaringan yang saling berhubungan. Hubungan ini tidak hanya sekedar berupa persinggungan pemikiran saja, tetapi lebih kepada adanya penyempurnaan pemikiran yang telah ada sebelumnya. Dari konsep yang semula belum jelas kemudian menjadi jelas dan akhirnya menjadi disiplin ilmu baru yang tergambar dengan jelas dalam periodesasi [fase] maqāṣid al-syarī‘ah yang mencakup lima era. Kedua, formulasi al-Khādimī mengenai ilmu maqāṣid al-syarī‘ah dalam perspektif filsafat ilmu telah memuat landasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara ontologi, bidang kajian ilmu maqāṣid al-syarī‘ah adalah maksud dan tujuan pembuat hukum [hikmah dan rahasia penetapan hukum syara‘] dan maksud dan niat seorang mukallaf, yang bermuara pada maṣlaḥah. Bidang kajian tersebut masih ada dalam jangkauan pengalaman dan daya tangkap nalar manusia. Secara epistemologi, ilmu maqāṣid al-syarī‘ah bersumber dari wahyu, akal, fakta empiris, dan fakta historis. Metode penyingkapannya antara lain dengan mengalisis perintah dan larangan yang bersifat syar‘i, al-Sunnah al-taqrīriyyah, maskūt ‘anhu, āṡār al-ṣaḥābah, al-istikhrāj min al-maqāṣid al-aṣliyyah, dan al-istiqrā’. Secara aksiologi, nilai gunanya adalah untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Ketiga, progress of science maqāṣid al-syarī‘ah dari al-Khādimī adalah bahwa hasil kerja ilmiahnya berbeda dengan hasil kerja ilmiah para pendahulunya. Progress of science maqāṣid al-syarī‘ah-nya adalah dalam hal: 1) Penamaan hasil kerja ilmiahnya dengan nomenklatur “‘Ilmu al-Maqāṣid al-Syar‘iyyah”, yang tidak dilakukan oleh pemikir sebelumnya; 2) Topik kajian dan permasalahannya telah disusun secara sistematis; dan 3) struktur bangunan keilmuannya telah dijelaskan secara komprehesif. Keempat, kelebihan formulasi al-Khādimī dari segi progress of science, sudah tersusun secara sistematis dan komprehensif dengan format, keistimewaan, problematika, dan kandungan materinya sendiri. Sebagian besar topik-topik permasalahannya sudah termuat di sana; dari perspektif filsafat ilmu telah memuat tiga syarat ilmu; dan dari aspek sejarah telah mempunyai sejarah ilmu. Kekurangannya, meskipun formulasinya telah tersusun secara sistematis dan komprehensif, tetap tidak bisa dikategorikan sebagai disiplin ilmu baru. Karena secara substansi, keduanya saling menyempurnakan, saling mengisi, dan tidak mungkin dipisahkan. Perbedaannya hanya pada level kajian, pembahasan, dan pengajarannya, bukan pada level substansinya.

ABSTRACT:
The backgrounds of this research are: first, the thought of al-Khādimī, an expert and successor of contemporary maqāṣid studies, about maqāṣid al-syarī'ah as a new discipline by writing no less than ten books in the field of maqāṣid al-syarī'ah. He equates the knowledge of maqāṣid al-syarī'ah with other Islamic sciences. His thoughts reap pros and cons among the 'ulamā'. Some of the pros are Mas'ūd Ṣabrī, 'Alī ibnu Rabī'ah, Ibnu 'Āsyūr, and 'Umar al-Jayyidī, and some of the cons are 'Allāl al-Fāsi, 'Abdullāh Darrāz, al-Raisūnī, and 'Ajīl Jāsim al-Nasymī. Second, there are society's problems and intellectual anxiety to find legal solutions. Therefore, innovation in the field of legal methodology must receive serious attention. The development and application of maqāṣid al-syarī'ah to answer these problems need to be conducted.
This study aims to provide criticism and testing of al-Khādimī's thoughts above with four problem formulations, namely: 1) How is the transformation and periodization of maqāṣid al-syarī‘ah? 2) How is al-Khādimī’s thought about maqāṣid al-syarī'ah science in the perspective of the philosophy of science ?; 3) How is the progress of science maqāṣid al-syarī‘ah from al-Khādimī?; and 4) What are the advantages and disadvantages of the maqāṣid al-syarī‘ah al-Khādimī science formulation?
The type and approach of this research are library/literature-qualitative with a philosophy of science approach. Sources of data come from the works of al-Khādimī and other relevant works. Data collection uses the documentation method, that is collecting literature data in the form of books, journals, theses, and dissertations that are relevant and examining them by means of deep and radical reflections on the issues that become the focus of the research. Data analysis is conducted by reducting data, presenting data, and drawing conclusions.
This study concludes, first, the transformation of the concept of maqāṣid al-syarī'ah, historically, can be seen from its birth and development. These concepts form an interconnected network. This relationship is not just an intersection of thoughts, but rather to the refinement of pre-existing thoughts. From a concept that was originally unclear, then it became clear and finally became a new discipline that was clearly illustrated in the maqāṣid al-syarī'ah periodization [phase] covering five eras. Second, al-Khādimī's formulation of maqāṣid al-syarī'ah in the perspective of the philosophy of science has contained the foundations of ontology, epistemology, and axiology. Ontologically, the field of study of maqāṣid al-syarī'ah is the intent and purpose of the law maker [the wisdom and secrets of determining the shari'a law] and the intentions and intentions of a mukallaf, which leads to maṣlaḥah. The field of study is still within the reach of human experience and comprehension. Epistemologically, the science of maqāṣid al-syarī'ah comes from revelation, reason, empirical facts, and historical facts. The methods of disclosure include analyzing commands and prohibitions that are syar'i, al-Sunnah al-taqrīriyyah, maskūt 'anhu, āṡār al-ṣaḥābah, al-istikhrāj min al-maqāṣid al-aṣliyyah, and al-istiqrā'. Axiologically, the use value is to achieve happiness in this world and the hereafter. Third, the progress of science maqāṣid al-syarī'ah from al-Khādimī is that the results of his scientific work are different from the results of the scientific work of his predecessors. The progress of his maqāṣid al-syarī‘ah science is in terms of: 1) Naming his scientific work with the nomenclature “‘Ilmu al-Maqāṣid al-Syar‘iyyah”, which was not done by previous scholars; 2) The study topics and problems have been systematically arranged; and 3) the structure of the scientific building has been explained in a comprehensive manner. Fourth, the advantages of al-Khādimī's formulation in terms of progress of science, have been arranged systematically and comprehensively with their own format, features, problems, and material content. Most of the problem topics are already contained there; from the perspective of the philosophy of science has contained three requirements of science; and from the historical aspect has had a history of science. The drawback, although the formulation has been systematically and comprehensively arranged, it still cannot be categorized as a new scientific discipline. Because in substance, the two complement each other, filling each other, and cannot be separated. The difference is only at the level of study, discussion, and teaching, not at the level of substance.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Maqāṣid al-syarī‘ah; Transformasi; Filsafat ilmu; Ontologi; Epistemologi; Aksiologi; Progress of science
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 120 Epistemology, causation, humankind > 121 Epistemology (Theory of knowledge)
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Aug 2022 07:50
Last Modified: 27 Aug 2022 07:50
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16747

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics