Perkembangan teknologi digital sangat ini begitu pesat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya bermunculan bisnis-bisnis berbasis aplikasi yang dapat menghasilkan uang, salah satunya aplikasi Helo. Aplikasi Helo dapat memberikan sejumlah koin yang dapat ditukarkan dalam bentuk uang rupiah melalui e-money DANA. Koin tersebut dapat diberikan kepada para pengguna, jika berhasil menjalankan tugas atau misi yang diberikan oleh developer Helo. Tugas atau misi Helo, seperti check in harian, menjelajahi aplikasi Helo dengan waktu yang ditentukan, memberitahu penghasilan dari aplikasi Helo melalui media sosial (WhatsApp, instagram, dan lainnya), hadiah kotak harta karun, mengundang teman baru untuk mengunduh dan menjelajahi aplikasi Helo tanpa henti selama 30 hari. Dengan kemudahan dalam memperoleh penghasilan, aplikasi Helo menjadi salah satu aplikasi yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penggunaan bisnis pada aplikasi Helo lebih dalam, baik dari segi pendaftran, misi dan bonus aplikasi Helo, serta konsep akad yang digunakan pada bisnis aplikasi Helo menurut perspektif hukum Islam. Adapun rumusan masalah ini difokuskan bagaimana praktik bisnis pada aplikasi penghasil uang Helo? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik bisnis pada aplikasi uang Helo?
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu hukum normatif-empiris dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya teknik pengolahan data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan penulis adalah praktik bisnis pada aplikasi Helo termasuk pada akad ju’alah, karena terdapat perjanjian atau komitemen dari pihak aplikasi atau developer untuk memberikan imbalan tertentu kepada pengguna aplikasi atas pencapaian hasil pekerjaan (natijah) yang ditentukan. Namun, dalam praktiknya terdapat penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh para pengguna saat memposting konten atau video di aplikasi Helo, yang mana konten atau video tersebut banyak mengandung unsur gosip dan hoax. Sehingga praktik bisnis yang dijalankan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan syarat akad ju’alah yang sah. Sah nya akad ju’alah apabila ketentuan syarat rukun ju’alah terpenuhi oleh kedua pihak, baik dari developer dan pengguna aplikasi Helo.