Tradisi Buka Luwur dan Haul Kanjeng Ibu Mas Semangkin merupakan sebuah prosesi kegiatan dalam rangka memperingati wafatnya Raden Roro Ayu Mas Semangkin atau yang lebih dikenal dengan Ibu Mas Semangkin yang merupakan tokoh pendiri Desa Mayong Lor. Ibu Mas Semangkin sendiri adalah tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakat Desa Mayong Lor. Untuk itu, diadakanlah tradisi Buka Luwur dan Haul ini untuk memperingati wafatnya beliau, mendoakan dan mengenang perjuangan beliau dalam mempertahankan desa. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun dan berlanjut hingga sekarang. Selain menarik dan unik, tradisi ini tidak luput dari nilai-nilai filosofi yang ada dalam setiap rangkaian prosesinya. Adapun dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan dalam Buka Luwur dan Haul Kanjeng Ibu Mas Semangkin serta menggali, mengungkap dan menjelaskan nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam proses pelaksanaannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian lapangan dengan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan filosofis dengan didukung oleh teori-teori tentang konsep nilai dari Max Scheler untuk mengungkap nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya terdapat serangkaian prosesi seperti kirab pusaka, tahlilan dan yasinan, pergantian kain luwur, selametan, makan bersama, dan pengajian. Kemudian ditemukan bahwa terdapat tingkatan nilai berdasarkan dalam setiap prosesinya seperti nilai kesenangan, nilai vitalitas, nilai spiritualitas, dan nilai kesucian. Selanjutnya nilai-nilai filosofi yang tertuang dalam ubarampe yang digunakan dalam acara Buka Luwur dan Haul ini juga menunjukkan adanya nilai filosofi yang tak luput dari pembahasan dalam penelitian ini.