Studi komparasi penafsiran Tanthawi Jauhari dan Ahmad Musthafa Al-Maraghi terhadap fenomena terbelah bulan

Filly, Khusnul Arifah (2021) Studi komparasi penafsiran Tanthawi Jauhari dan Ahmad Musthafa Al-Maraghi terhadap fenomena terbelah bulan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1504026027_Khusnul_Arifah_Filly] Text (SKRIPSI_1504026027_Khusnul_Arifah_Filly)
1504026027_Khusnul Arifah Filly_FULL SKRIPSI - Khusnul Arifah Filly.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bermula dari adanya sebuah perbedaan dalam menafsirkan surah Al-Qamar ayat 1-3 yang membahas tentang terbelahnya bulan. Fenomena yang terjadi pada masa Nabi Muhammad saw. menurut riwayat Ibn Mas’ud dari Rasulullah, kaum kafir Quraiys di Makkah meminta sebuah bukti kepada Nabi tentang kebenarannya utusan Allah dengan membelah bulan menjadi dua. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini ada dua hal, yakni 1) Bagaimana penafsiran Thanthāwī Jauhārī dan Ahmad Musthafa Al-Maraghi terhadap Surat Al-Qamar ayat 1-3? 2) Bagaimana relevansi penafsiran Thanthāwī Jauhārī dan Ahmad Musthafa Al-Maraghi dengan Sains?
Metode penelitian yang digunakan adalah library research (penelitian perpustakaan). Kajian kepustakaan ini berupa data primer berasal dari kitab Tafsir Al-Jawahir Fi Tafsir al-Qur’an Al-Karim dan kitab Tafsir Al-Maraghi, dan data sekunder yang peneliti gunakan adalah buku-buku, jurnal, artikel, majalah, literatur tafsir dan sumber-sumber lain yang terkait dalam bidang tersebut dan relevan.
Hasil dari penelitian ini yakni Thanthāwī Jauhārī dan Al-Maraghi memiliki pemahaman yang beda terkait dengan penafsiran Surat Al-Qamar ayat 1-3 tentang terbelah bulan. Thanthāwī Jauhārī menafsirkan ayat terbelah bulan menunjukkan bahwa itu adalah hal yang sudah terbuktikan, dalam artian sudah terjadi dimasa lampau. Menurutnya juga, bila itu belum terbuktikan kenapa Al-Qur’an sampai mengkhusukan adanya peristiwa pembelahan pada bulan. Sedangkan menurut penafsiran Al-Maraghi peristiwa terbelahnya bulan itu bukan bentuk kata kerja masa lampau atau yang sudah terjadi, tapi merupakan peristiwa yang akan terjadi ketika kiamat akan tiba. Akan tetapi pendapat diantara beliau berdua dengan para peneliti angkasa (astronom) bertolak belakang, yang menanggapi peristiwa terbelah bulan ini merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena belum ada bukti yang kuat. Karena belahan atau retakan yang sudah ditemukan selama ini di bulan itu bukan merupakan suatu bekas terbelahnya bulan, melainkan hanya sebuah Rille.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tanthawi Jauhari; Ahmad Musthafa Al-Maraghi; tafsir Al Qur'an
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 20 Sep 2022 03:01
Last Modified: 20 Sep 2022 03:22
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16871

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics