Perbedaan penerimaan diri santri remaja korban broken home ditinjau berdasarkan aktivitas mendengarkan audio murottal

Khikmanatun, Siti (2021) Perbedaan penerimaan diri santri remaja korban broken home ditinjau berdasarkan aktivitas mendengarkan audio murottal. Undergraduate (S1) thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO.

[thumbnail of Skripsi_1704046093_Siti Khikmanatun_Lengkap] Text (Skripsi_1704046093_Siti Khikmanatun_Lengkap)
1704046093_SITI KHIKMANATUN_LENGKAP TUGAS AKHIR-dikonversi - Siti Khikmanatun.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Perbedaan Penerimaan Diri Santri Remaja Korban Broken Home Ditinjau Berdasarkan Aktivitas Mendengarkan Audio Murottal”. penerimaan diri adalah tingkat kemampuan yang ada dalam diri manusia untuk hidup dengan segala karakter dirinya. Individu yang dapat menerima dirinya diartikan sebagai individu yang tidak bermasalah dengan dirinya sendiri, yang tidak memiliki beban perasaan terhadap diri sendiri sehingga individu lebih banyak memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan. sehingga jika terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan maka seseorang tersebut akan bisa berpikir secara logis dan positif tentang baik ataupun buruknya masalah yang terjadi pada saat itu tanpa memunculkan perasaan, permusuhan, perasaan rendah diri, malu, dan rasa rasa iri. Dalam hal ini penerimaan diri berhubungan berinteraksi dengan anatar manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempunyai perasaan diterima keberadaannya oleh lingkungan sekitar akan menjadikan sebuah kebutuhan untuk bisa memaksimalkan diri, apabila individu tidak memiliki aktualisasi diri yang baik dan menyadari keadaan dengan menumbuhkan pemikiran positif maka kemungkinan akan timbul keinginan untuk merubah dan menjalani masa depan dengan lebih baik dan bermanfaat. Untuk menumbuhkan penerimaan diri yang baik, santri korban broken home memang harus mempunyai kesadaran terhadap diri sendiri, akan tetapi kesadaran tersebut akan lebih efektif jika disertai dengan kesadaran terhadap Tuhan. Yang dimaksud kesadaran terhadap Tuhan adalah remaja korban broken home apalagi yang beragama muslim harus mampu untuk menerima apa yang di berikan oleh Allah.
Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan analisis komparasi. Subjek penelitian ini adalah santriwati broken home di ponpes Askhabul Kahfi yang berjumlah 30 orang, dimana 15 orang diminta untuk mendengarkan audio murottal selama dua minggu, adapun pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala setelah aktifitas mendengarkan audio murottal selesai, yang kemudian data dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik menggunakan Uji Mann Whitney menggunakan bantuan IBN SPSS statistic 21 .
Berdasarkan hasil penelitian tentang Perbedaan Penerimaan Diri Santri Broken Home Ditinjau Berdasarkan Aktivitas Mendengarkan Audio Murottal, diperoleh hasil nilai Asyimp.Sig. (2-tailend) sebesar 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan penerimaan diri santri korban broken home ditinjau berdasarkan aktvitas mendengarkan audio murottal.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Audio Murottal Al Quran; Penerimaan diri; Broken home; Santri
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.261 Islam and philosophy
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76236 - Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 27 Sep 2022 08:03
Last Modified: 27 Sep 2022 08:03
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16926

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics