Strategi bimbingan manasik haji dalam meningkatkan kualitas calon jemaah haji di KBIHU NU Kota Semarang

Widad, Tanala Ainil (2022) Strategi bimbingan manasik haji dalam meningkatkan kualitas calon jemaah haji di KBIHU NU Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1701056034_Tanala_Ainil_Widad] Text (Skripsi_1701056034_Tanala_Ainil_Widad)
Skripsi_1701056034_Tanala_Ainil_Widad.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Strategi bimbingan manasik haji dalam meningkatkan kualitas calon jemaah haji di KBIHU NU Kota Semarang, yang melatarbelakangi bahwa keberhasilan KBIHU dapat dilihat dari aspek kepuasan calon jemaah haji. Hal ini dapat terlihat dari mereka yang mendaftar haji dengan tujuan yang berbeda-beda. Pelayanan yang diberikan oleh KBIHU menjadi prioritas utama dalam memanjakan pelanggan, sehingga calon jemaah haji merasa puas dan diharapkan dapat menjadikan indikator kualitas manusia (calon jemaah haji) meningkat. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kualitas calon jemaah haji di KBIHU NU Kota Semarang dan bagaimana strategi bimbingan manasik haji di KBIHU NU Kota Semarang.
Jenis penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas keimanan tinggi ialah calon jemaah haji dengan inisial Bapak Mb (30 tahun) dan Bapak Ze (37 tahun): tidak pernah meninggalkan shalat wajib. Ibu Na (38 tahun): rajin menunaikan shalat sunnah. Ibu Ri (42 tahun): rajin membaca al-Qur’an satu surat bahkan lebih. Ibu Di (43 tahun): rajin menunaikan shalat berjamaah. Ibu Dc (44 tahun): memperhatikan bacaan tajwid dengan benar. Sedangkan untuk kualitas keimanan sedang terjadi oleh calon jemaah haji dengan inisial Bapak Ha (30 tahun): melakukan perbuatan baik. Ibu Ev (42 tahun): selalu menjaga lisan dan perbuatan baiknya. Ibu Ta (42 tahun): menjaga emosi.
Kualitas intelektual tinggi oleh calon jemaah haji dengan inisial Bapak Ha (30 tahun), Bapak Ze (37 tahun): jauh lebih paham tentang ibadah haji. Ibu Mb (30 tahun): jauh lebih paham terkait dengan rukun, syarat-syarat haji, dan lain-lain. Ibu Na (38 tahun), Ibu Ri (42 tahun): paham seputar haji. Ibu Ta (42 tahun): jadi paham bagaimana cara melafadzkan talbiyah dengan tajwid yang benar; bahkan mengenai thawaf, sa’i, dan serangkaian materi-materi haji lainnya. Sedangkan kualitas intelektual sedang terjadi oleh calon jemaah haji dengan inisial Ibu Ev (42 tahun) dan Ibu Dc (44 tahun): memahami materi tapi setelah bimbingan manasik haji agak lupa.
Kualitas amal saleh tinggi oleh calon jemaah haji dengan inisial Bapak Mb (30 tahun): bersedekah dengan anak jalanan dan anak yatim. Bapak Ze (37 tahun): rajin berdo’a memohon pertolongan kepada Allah SWT. Ibu Na (38 tahun): rajin menunaikan shalat sunnah. Ibu Ev (42 tahun): bersemangat berpuasa sunnah. Ibu Ta (42 tahun): tetap berhusnudzon dengan orang lain dan dengan keadaan penundaan haji. Ibu Di (43 tahun): bersedekah sepenuhnya (ihklas). Ibu Dc (44 tahun): sabar menunggu pemberangkatan haji dan berdo’a supaya diberikan kesehatan. Bapak Mu (44 tahun): bersedekah baik itu orang yang kesusahan, anak yatim maupun bersedekah di musholla/masjid. Sedangkan amal saleh sedang terjadi oleh calon jemaah haji dengan inisial Bapak Ha (30 tahun): tetap membantu caranya memakai kain ihrom yang benar.
Kualitas sosial tinggi terjadi oleh calon jemaah haji dengan inisial Bapak Ha (30 tahun): jadi saling kenal yang lainnya. Bapak Mb (30 tahun): rajin mengikuti acara kemasyarakatan. Ibu Na (38 tahun): jadi saling kenal dan komunikasi tetap berjalan. Ibu Ri (42 tahun): saling berinteraksi dan komunikasi tetap ada. Bapak Mu (44 tahun): jadi kenal semuanya sehingga tambah akrab.
Strategi bimbingan manasik haji dalam meningkatkan kualitas calon jemaah haji di KBIHU NU Kota Semarang diantaranya untuk kualitas keimanan kurang, maka strategi bimbingan manasiknya ialah pertama strategi teori (memberikan materi manasik haji, materi tata cara berwudhu, dan cara menunaikan shalat dalam perjalanan). Kedua strategi pembimbingan, dibidang rohani (dibimbing untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT). Ketiga strategi konsultasi (mereka bisa konsultasi kepada pihak KBIHU NU Kota Semarang dengan melalui WhattsApp, telpon, maupun mendatangi ke kantor KBIHU NU Kota Semarang).
Strategi bimbingan manasik haji jika kualitas intelektualnya kurang, diperlukan strategi pendampingan dan pembimbingan (calon jemaah haji didampingi serta dibimbing rutin mulai pemberangkatan hingga kepulangan). Sedangkan strategi konsultasi (mereka dapat konsultasi baik melalui online maupun bisa datang langsung ke kantor KBIHU NU Kota Semarang). Strategi bimbingan manasik haji di KBIHU NU Kota Semarang, jika calon jemaah haji masih ada yang kualitas amal saleh dan kualitas sosialnya kurang, maka strategi bimbingan manasiknya sama dengan sebelumnya yaitu dengan menggunakan strategi konsultasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Calon jamaah haji; Bimbingan; Manasik haji
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.35 Sacred places. Pilgrims
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 76201 - Manajemen Haji dan Umrah
Depositing User: Tiara Muna
Date Deposited: 29 Sep 2022 07:36
Last Modified: 29 Sep 2022 07:36
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/16971

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics