Ada 966 kasus body shaming di Indonesia pada tahun 2018. Menurut survei Body Peace Resolution yang dilakukan oleh Yahoo ditemukan bahwa 94 persen remaja putri telah mengalami tindakan body shaming, sementara remaja putra hanya 64 persen. Jadi secara umum body shaming banyak menimpa perempuan yang mengakibatkan mereka yang mengalami body shaming, juga ada yang memiliki pemikiran bahwa mereka dapat diterima jika mereka cantik. Pengalaman body shaming meninggalkan bekas ingatan dan luka yang berbeda pada tiap individu yang mengalaminya. Adegan-adegan yang mengandung unsur body shaming banyak kita temukan pada film.
Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif serta teknik analisis isi (content analysis) penelitian ini mencoba menggali tentang bagaimana Body shaming diterapkan dalam film “Imperfect” dan dianalisis dalam perspektif Islam. Body shaming dalam film “Imperfect” dilakukan melalui dua bentuk, yaitu bentuk percakapan dan adegan. Pesan-pesan body shaming yang diselingi dengan adegan komedi disisipkan ke dalam dialog maupun adegan pada film “Imperfect”.
Dari hasil penelitian di bawah dapat disimpulkan bahwa, body shaming dalam film “Imperfect” analisis perspektif Islam bukanlah perbuatan yang baik. Film “Imperfect” memiliki banyak sekali pembelajaran, mengenai body shaming, hal-hal yang baik dan tidak baik jika dilihat dalam perpektif Islamnya, termasuk pandangan tentang bahwa sejatinya manusia itu sama atau sederajat di mata Allah subhanahuwata’ala