Pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak perspektif hukum waris Islam : studi kasus di Desa Sleman Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu

Juneli, Juneli (2022) Pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak perspektif hukum waris Islam : studi kasus di Desa Sleman Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1702016003_Juneli] Text (Skripsi_1702016003_Juneli)
Skripsi_1702016003_Juneli.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kedudukan ahli waris istri dalam hukum kewarisan Islam termasuk ke dalam ahli waris utama yang keberadaannya tidak terhalang/terhijab oleh ahli waris lain, sehingga dalam kondisi apapun istri berhak mendapat warisan. Akan tetapi, fakta yang terjadi di Desa Sleman Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu dalam praktik pembagian warisan apabila istri dari pewaris tidak memiliki anak dianggap bukan sebagai ahli waris, sehingga terjadi terjadi ketidaksesuaian dalam pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak.
Penelitian ini fokus pada tiga rumusan masalah. Pertama, bagaimana sistem pembagian warisan terhadap istri yang tidak mempunyai anak di Desa Sleman Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Kedua, apa faktor yang melatarbelakangi pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak di Desa Sleman Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Ketiga, bagaimana analisis hukum waris Islam terhadap pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer berupa hasil wawancara dengan masyarakat Desa Sleman. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Data yang telah didapat kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembagian waris terhadap istri yang tidak mempunyai anak dilaksanakan dengan sistem kekeluargaan atau kesepakatan bersama yang cenderung kepada ajaran patrilineal yang menganggap istri bukan ahli waris. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak di Desa Sleman ada 4 (empat) yaitu: a) tidak mempunyai keturunan; b) tidak ada harta bersama; c) kawin temon; dan d) ketidakpahaman terhadap hukum waris Islam. Berdasarkan hukum waris Islam pembagian waris pada ahli waris istri yang tidak mempunyai anak di Desa Sleman tidak sesuai dengan hukum waris Islam atau ilmu fara’idh. Adat kebiasaan ini tergolong dalam kategori ‘urf fasid.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Istri; Hukum waris Islam; Pembagian waris; Ahli waris
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Vania Syifaul
Date Deposited: 03 Oct 2022 10:12
Last Modified: 03 Oct 2022 10:12
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17078

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics