Kemiskinan merupakan salah satu masalah pembangunan yang dapat terjadi di mana saja, baik di negara maju maupun berkembang. Di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, kemiskinan merupakan salah satu isu besar yang seolah-olah menjadi “pekerjaan rumah” yang belum terselesaikan. Banyak usaha yang ditempuh oleh pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan kemiskinan, diantaranya melalui program bantuan modal atau uang tunai kepada rakyat miskin sampai program transmigrasi. Berdasarkan teori-teori yang ada dan beberapa penelitian yang telah dilakukan, masalah kemiskinan umumnya berkaitan dengan beberapa faktor seperti kualitas sumber daya manusia, pengangguran dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat pengangguran secara langsung terhadap tingkat kemiskinan di Kab/Kota termiskin di Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan sampel dari 7 Kabupaten termiskin di Jawa Tengah dengan menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Jawa Tengah. Tehnik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPM berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan di kab/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan hasil perhitungan uji t -0,530 lebih kecil daripada t tabel sebesar 2,037. Besar pengaruhnya sebesar -0,208 dengan nilai signifikansi 0,60. Sedangkan pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan kab/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan hasil hitung uji t dengan nilai t hitung sebesar 2,696 lebih besar jika dibandingkan nilai t tabel sebesar 2,037 dengan besaran pengaruh 0,004 dan nilai signifikansi sebesar 0,01.